Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami Pilihan

Ratapan Malam

1 Juni 2018   23:54 Diperbarui: 2 Juni 2018   00:25 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh hina serasa badan

Gejolak hati tersudutkan

Bibir merah dalam nyanyian

Sungguh perih ku rasakan

Saat perut dalam lapar

Hati serasa di tampar

Raga serasa terlempar

Terpuruk ragaku terkapar

Lunglai aku berpijak

Terombang-ambing oleh ombak

Tak mampu kakiku menapak

Sungguh sakit walau tak nampak

Gelap malam jalanan berdebu

Berterbangan di tiup sang bayu

Hatiku kini serasa membeku

Atas bibirmu lalai merancu

Aku hanya beristigfar

Agar jalan tak lagi sukar

Walau hati serasa terbakar

Ku redam tak lagi bertengkar

Meratap di malam ramadhan

Aku berharap sebuah tuntunan

Agar langkah ini punya tujuan

Ku pasrahkan jiwa raga ini padamu Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun