Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(RTC) Tiang Listrik yang Malang

17 November 2017   16:01 Diperbarui: 17 November 2017   16:32 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiang listrik menjadi kawan

Gagah berdiri di pinggir jalan

Kuat mencengkram di kedalaman

Kenapa sekarang viral di pemberitaan

Sedari ku kecil dia sudah terpancangkan

Berdiri kokoh depan halaman

Sampaikan aliran-aliran ke perumahan

Siang malam warga penuh penerangan

Secara perlahan kulewati jalanan

Ku raing tiang listrik penuh kemesraan

Dia hanya diam saat tanganku bergelayutan

Membisu dalam hingar bingar pemberitaan

Ku tahu kau lelah menopang beban

Belum lagi hantaman angin dan hujan

panas terik ditahanya seharian

saat malam sasaran hansip jadikan kentongan

tkpsetnov-5a0ea8c84d669130ee69dcc2-5a0eacdb9f91ce03b0404822.jpg
tkpsetnov-5a0ea8c84d669130ee69dcc2-5a0eacdb9f91ce03b0404822.jpg
Namun sekarang kau viral di pemberitaan

Saat mobil pejabat menabrakan

Tiang listrik nasibmu malang nian

Aku pun mulai segan

Takkan lagi berfoto berpegangan

Takkan lagi berdiri berdekatan

Takut jadi korban tabrakan

Takut di mintai kesaksian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun