Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(RTC) Jejak Anak Panah

8 November 2017   15:31 Diperbarui: 8 November 2017   16:43 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Papan Target Panahan (doc. www.google.com )

Langit siang membuka pintu rindu

Getarkan papan panah yang mengganggu

Hingga mentari tersenyum ragu

Pada papan panah yang membisu

Dalam bisu ada sebuah kesaksian

Busur panah pernah tertancapkan

Ada jejak yang tak bisa di hilangkan

Ada cinta lama yang sulit di lupakan

Duhai papan panahan

Banyak bekas busur panah tertancapkan

Lama membekas tak muda di lupakan

Siapa saja yang telah menancapkan

Mungkin luka dan menyakitkan

Tapi kau biasa melakukan

Anak panah yang sering berdatangan

Pada papan target mengores kenangan

Sampai kapan diam dalam papan target panahan

Masih indahkan anak panah lama tertancapkan

Hingga lupa pada siapa kau persembahkan

Segala rasa dalam papan bidik panahan

Lapangan Hati, 08112017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun