Dia hanya tersenyum dan kembali menghadap cetakan
Mungkin malu atas rahasia yang di sembunyikan
Saat pembeli mulai sepi
Bi Siti bercerita dengan air mata di pipi
Kain yang di pakai adalah pemberian suami
Yang kini telah pergi menghadap Ilahi
Bukan tak mampu membeli kain lagi
Namun kain yang lusuh penuh memori
Dari serabi anaknya menjadi pegawai negeri
Dari serabi membawanya pergi haji
Sejenak aku merenungkan.diri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!