*****
Sial!, no name buat Litha hanyalah nama seekor kuda kesayangannya. No name, nama yang begitu indah buatku, nama yang selalu ku agungkan. Litha tak pernah tahu kepedihanku. Litha tak akan perduli dengan perasaanku. Tiba-tiba saja aku benci Litha, aku benci kudanya yang bernama no name. Aku benci mengapa peristiwa "bodoh" itu harus terjadi sehingga Litha dan aku berkenalan. Aku benci kenapa aku mau saja ikut dengan Litha lalu berkenalan dengan no name nya di sebuah ranch di  Ciloto, Puncak.
Aku mengutuki semua yang pernah terjadi antara aku dan Litha. NN, huruf yang ku torehkan ditubuhku adalah bukti bahwa aku menyanjung no name. Diary biru yang telah menemani hari-hari sepiku bukti bahwa aku merindukan no name.
*****
Maafkan aku, no name. Aku benci Litha, aku benci gadis ceriwis itu.
Aku bersumpah, aku tak akan jatuh cinta pada gadis itu.
Hanya senyummu yang masih ku tunggu, senyum yang telah menyalib cintaku.
Cinta yang akan kita rajut bersama nanti ...
Seorang pemuda merintih berharap di atas sebuah makam. Pukul 14:30, waktu yang ia sempatkan untuk bersimpuh menangisi penyesalannya.
*****
Kutu Kata, No Name, 01072012