Permasalahan lainnya masih berkaitan dengan jadwal kompetisi, lebih tepatnya banyak klub-klub liga 1 yang jadwalnya berubah-ubah. Kondisi seperti ini menyulitkan bagi klub-klub yang tahun 2019 tampil di kancah kompetisi Asia AFC Cup , Persija Jakarta dan Psm Makassar pun terkena imbasnya.
Banyak dari pertandingan Persija dan Psm yang harus di jadwalkan ulang karena berbenturan dengan jadwal AFC Cup, pun demikian halnya dengan klub yang menjadi lawan-lawan mereka di liga domestik ikut terkena imbasnya.
Tak hanya itu, jadwal pertandingan sering berubah kala Timnas melakukan uji coba Internasional. Contohnya pertandingan pekan ke-4 antara Persija vs Borneo Fc  yang semula digelar pada 15 Juni 2019 harus ditunda menjadi 28 Agustus 2019, dan akhirnya ditunda kembali menjadi 11 Noveber 2019. Bayangkan pertandingan yang seharusnya digelar di awal kompetisi, lebih tepatnya pekan ke-4, molor sampai detik-detik kompetisi berakhir.
Tak hanya penundaan jadawal yang masif terjadi, jadwal kompetisi pun dikebut sedemikian rupa, setiap klub hampir menjalankan jadwal yang padat. tiga kali bertanding dalam sepuluh hari sering dirasakan kontestan liga 1 2019.
Contohnya Psm Makassar yang menjalani tiga kali bertanding dalam rentang hanya sembilan hari. 10 November 2019 Psm bertanding melawan Kalteng Putera, 14 November melawan Persebaya di Stadion Batakan, Balikpapan. Hanya selang empat hari Psm sudah harus menjamu Persipura Jayapura di Stadion Andi Matalata, Makassar.
Pelatih Psm Makassar Darije Kalezic melemparkan kritik pedas terkait jadwal yang padat tersebut. Pelatih asal Bosnia itu mengatakan, "catat laga berselang hanya empat hari saja, kalau ada pemain yang meninggal karena padatnya jadwal, bukan saya yang tanggung jawab", ujarnya.Â
Hal senada juga diungkapkan pelatih Persija Jakarta Edson Tavares, selain mengeritik jadwal yang padat, pelatih asal Brazil itu mempertanyakan mengapa pertandingan banyak dilaksanakan pada hari-hari weekday, idealnya pertandingan harus lebih banyak dilaksanakan pada hari-hari weekend agar orang-orang bisa datang ke stadion, ujarnya.
Carut marutnya jadwal kompetisi di liga Indonesia bukan hal yang baru memang, tiap tahun selalu ada permasalahan yang sama. Mulai dari penundaan dimulainya kick off liga, sampai perubahan jadwal-jadwal klub peserta yang erat kaitannya dengan izin bertanding dan terbentur dengan jadwal kompetisi yang lain.
Untuk tahun 2019 ini memang banyak agenda politik mulai dari Pesta politik (Pileg dan Pilpres), hingga pelantikan Presiden. Hal tersebut sedikit mempengaruhi jadwal kompetisi. Yang pada akhirnya penundaan jadwal pun kerap dirasakan kontestan liga 1 2019.Â
Sebenarnya Pssi dan operator liga dalam hal ini PT LIB bisa memulai kompetisi sebelum Pilpres. Namun, pemangku kepentingan sepakbola itu malah melaksanakan turnamen pra musim, yaitu piala presiden yang bergulir 2 Maret-12 April 2019. Untuk sekelas turnamen pra musim ini terbilang cukup melelahkan, karena berangsung lebih dari satu bulan.
Kedepannya kita berharap Pssi dan operator liga bisa bijak dalam menyusun jadwal yang baik dan jadwal yang benar, mulai dari turnamen pra musim sampai kompetisi liga. Karena pada tahun 2020 banyak agenda Timnas, mulai dari sisa pertandingan di kualifikasi piala dunia 2022 yang hanya menyisakan tiga pertandingan saja,  sampai  piala AFF 2020 yang biasanya digelar pada akhir tahun.