Mohon tunggu...
Kutipan Kita
Kutipan Kita Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekuatan Bertahannya Korean Drama oleh Kaum Wanita

29 November 2015   18:19 Diperbarui: 29 November 2015   18:58 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Menanggapi artikel milik Aprilia Rusliana dalam http://www.kompasiana.com/apriliarusliana.

Dalam artikelnya, drama Turki di Indonesia memunculkan wabah dibandingkan kehadiran Drama Korea akhir-akhir ini. Saya menyetujui pendapat Beliau, tetapi keberadaan Drama Korea juga masih bertahan hingga kini dan daya tariknya masih tidak jauh kalah juga dibandingkan drama Turki yang akhir-akhir ini mencuri perhatian publik karena kesamaan budaya Islam yang dibawa. Berikut penjelasan keberadaan drama korea yang masih kuat karena pengaruh WOM kaum wanita.

 

 [caption caption="sumber: http://www.blogs.babson.edu"][/caption]

        Korea Selatan menjadi sebuah negara yang saat ini menjadi perhatian banyak masyarakat dunia. Mulai dari perkembangan keadaan ekonomi negara yang patut diperhitungkan, daya tarik pariwisata yang dimiliki, keunikan budayanya, kuliner,  musik, fashion, hingga tayangan-tayangan broadcast televisi milik Korea Selatan. Korea Selatan memang tengah menciptakan penggemar dari berbagai masyarakat dunia. Hal ini disebut dengan istilah gelombang korean wave.

 

 

 

       Sejarahnya, gelombang Korea Selatan atau fenomena korean wave awalnya masuk di daratan Cina pada tahun 1990an. Di Cina, diperkenalkan drama-drama televisi yang ternyata mendapatkan respons yang amat tinggi, mulai dari sinilah tersebar pemutaran serial-serial drama ke berbagai televisi di penjuru dunia. Kemudian menciptakan penggemar dari korean wave ini.

       Korean wave merupakan sebuah gelombang proses penyebaran nilai dan budaya populer Korea Selatan ke seluruh dunia. Budaya populer itu sendiri berarti sebuah budaya ‘nge-pop’ atau dinikmati oleh kalangan banyak yang memiliki ciri-ciri: trend, memiliki keseragaman bentuk, mudah diadopsi oleh khalayak, memiliki durabilitas, dan memiliki sisi profitabilitas bagi industri yang mendukung (sumber: http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/2445.pdf). Produk budaya populer yang diperkenalkan Korea Selatan adalah serial drama televisi, film, musik-musik, dan artis-artisnya yang membawa revolusi pada kemajuan industri musik dan perfilman secara signifikan. Kepopuleran korean drama membawa kemudahan Korea menyebarkan pengaruh yang ingin mereka bawa.

       Korean drama adalah salah satu produk tayangan televisi produksi buatan Korea, didalamnya berupa cerita fiksi biasanya tidak jauh membahas mengenai kehidupan percintaan. Alasan drama Korea ini dapat disukai yakni bukan hanya jalan skenario cerita yang tidak dangkal, teknik pengambilan gambar serta kualitas gambar yang lebih baik, juga adanya transfer nilai budaya Korea yang diterima penonton, pengenalan bahasa-bahasa kepada penonton, dan bahkan nilai pariwisata yang dapat mendongkrak pertumbuhan devisa negara Korea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun