Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Kafilah Wisata" dalam Ratusan Unta di Gobi Desert

30 September 2024   06:03 Diperbarui: 30 September 2024   09:08 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Titik Pemeberhentian Akhir di Gobi Desert | Dok .Pribadi

Saat mulai berdiri, unta akan mulai mengangkat kaki belakangnya, sementara kaki depannya masih terlipat. Hal ini mengakibatkan posisi unta akan membentuk sudut kemiringan hingga 15 derajat. Mengakibatkan penumpang di atasnya seakan akan terjerembab ke depan. Bila tidak siap dan berpegangan pada pelana yang ada, bisa dipastikan penumpangnya akan terjatuh dari unta.

Dengan bahasa isyarat bunyi sang pawang memberi aba-aba unta nya agar berdiri dan siap melakukan perjalanan. Antara unta yang satu dengan yang lainnya diikat sehingga unta akan berjalan beriring. Pengendali utama ada pada tali yang dikaitkan dengan semacam kayu atau besi yang mencocok (menembus) hidung unta. Yang dengannya unta akan mengikuti kemana arah yang dikehendaki sang pawang untuk bergerak.

Kafilah Wisata Ratusan Jumlahnya | Dok Pribadi
Kafilah Wisata Ratusan Jumlahnya | Dok Pribadi

Rombongan unta pun mulai bergerak. Satu orang pawang ada yang membawa 4, 5 atau 6 ekor onta. Mereka berjalan dengan tertib. Membentuk rantai unta yang semakin panjang menuju puncak gunung pasir di Gobi Desert. Maka sibuklah penumpang di setiap unta dengan smart phone nya, Mengabadikan semua momen yang ada di sekitarnya.

Pemandangan spektakuler terlihat sepanjang perjalan menuju puncak Gobi Desert. Punggung gurun pasir putih kekuningan itu dipenuhi ratusan bahkan hingga ribuan unta. Membentik garis yang sangat panjang. Rangkaian unta ini tidak hanya dalam satu line, bahkan bisa dua atau tiga line. Setiap penumpang di atas nya bergaya dengan aneka busana dan kelengkapan yang dimilki sesuai selera.

Uniknya di tempat ini juga menyediakan fasilitas penyewaan pakaian tradisional china, baik untuk wanita maupun pria, lengkap dengan pelayanan rias wajah yang membuatnya tampil cantik dan menawan. Maka tak heran di Gobi Desert ini seakan banyak "bidadari-bidadari" yang turun ke bumi.

Salah Satu Pimpinan Khalifah Wisata Di Gobi Desert }| Dok.Pribadi
Salah Satu Pimpinan Khalifah Wisata Di Gobi Desert }| Dok.Pribadi

Dari mereka yang menyewa pakaian khas tersebut, ada yang hanya memanfaatkan nya sebagai costum untuk foto di atas gurun semata. Tapi tak sedikit yang juga bergaya dengan costum di atas unta. Semuanya memberikan suasana meriah dan penuh pesona.

Untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau takut naik unta, pengelola juga mempersiapkan sebuah mobil khusus yang akan membawanya bertemu dengan kelompoknya di titik khusus dekat dengan lokasi danau bulan sabit.

Di suatu titik tertentu, sang pawang unta akan berhenti dan mengabadikan momen untuk foto dan video dari kelompok yang dibawanya. Smart Phone salah seorang anggotanya akan digunakan sebagai alat pendokumentasian momen-monem indah ini. Maka sibuklan mereka bergaya di atas unta agar momentum tersebut tak terlewatkan begitu saja. Namun semua tak gratis. Sang pawang unta yang mendadak jadi photographer akan meminta imbalan jasa sebesar 20 Yuen per orang untuk semua jasa yang diberikannya.  Termasuk menuntun unta tentunya. Semua memang sudah diinfo sejak awal oleh lokal guide, sehingga semua peserta tak kaget dibuatnya.

Melihat rangkaian unta dalam beberapa kelompok yang panjang dan banyak tak terhingga, di bawah sinar matahari senja di Gobi Desert, setiap peserta pasti memiliki perasaan yang berbeda, yang menggugah emosi dan perasaan di dada. Namun yang pasti mereka merasa senang dan bangga menjadi bagian dari konvoi besar unta di Gobi Desert. Sesuatu hal yang sangat luar biasa dalam perjalanan hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun