Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ketika Alam Mengguratkan Lukisan Indah di Langit dan Laut Baltik Finlandia

29 Juni 2024   06:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   02:41 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset di Langit dan Laut Baltik Finlandia | Dok.Pribadi

"Perlahan langit biru berubah sedikit kelabu. Detik dan menit berlalu sesuai kodrat sang waktu. Di garis batas antara laut dan langit tercipta sebuah garis yang semakin jelas.  Di antara bidang keduanya membentuk dimensi warna yang kontras. Laut biru berubah sedikit gelap. Bagaikan tanah biru pekat atau dark blue yang bergelombang. Menjadi dasar sebuah lukisan alam. Sementara langit di atasnya, mulai berubah setiap hitungan waktu. Itulah pemandangan dan saat-saat terindah ketika "Sunset di laut Baltik Finlandia" dilihat dari Kapal Silja Symphony Cruise"

 

Perjalanan waktu membawa kami melakukan perjalanan menyeberangi Laut Baltik yang menghubungkan kota Helsinki di Finlandia dengan kota Stockholm, di Swedia. Program menjelajahi bumi Allah Azza wa Jalla di Scandinavia memilih Silja Symphony Cruise sebagai sarana transportasi kami menyeberangi Laut Baltik yang menghubungi negeri-negara Nordik ini.

Perjalanan selama lebih kurang 16 jam harus kami lalui. Karenanya travel yang mengatur perjalanan ini telah memilih cabin yang nyaman di dalam Cruise untuk kami, para traveller yang tengah mentadaburi bumi Allah yang sangat luas dan indah ini.

Semua prosedur keikutsertaan dalam Silja Symphony Cruise telah kami penuhi dan kami jalani tahapan prosesnya, hingga kami bisa mendapatkan fasilitas cabin yang nyaman, makan malam serta breakfast buffet yang mewah dan lezat yang disediakan pengelola cruise. Setelah Dinner dan mengeksplorasi setiap deck kapal, maka kami pun terlelap di Cabin masing-masing.

Diri ini terjaga dari lelapnya tidur sejenak setelah dinner time. Saat itu sang waktu baru menunjukan pukul 21.40 waktu di titik lokasi yang teridentifikasi dalam smarphome yang saya miliki. Dari jendela kaca Cabin terlihat warna merah merona di ujung langit sana. Bergegas diri ini menuju ruang terbuka di Deck 12. Menyaksikan langsung bagaimana alam melukiskan keindahannya. Dimana Dari titik dan waktu berikutnyalah permainan  lukisan alam menjelang senja dimulai. Perlahan namun pasti, Sang Khaliq, Allah Azza wa Jalla. Dengan sunnah-Nya memerintahkan alam untuk memperlihatkan setitik paling terkecil dari kekuasaan-Nya. Melukis alam dengan guratan-guratan warna yang indah dan menawan.

Guratan lukisan alam saat sunset di laut Baltik Finlandia | Dok. Pribadi
Guratan lukisan alam saat sunset di laut Baltik Finlandia | Dok. Pribadi

Kala itu, Matahari yang sepanjang hari tadi, selama 19 jam memperlihatkan kekuasaannya, "dipaksa" masuk dalam selimut awan gelap. Cahayanya kini hanya mampu memberi sedikit guratan pada garis cakrawala atau horizon. Dominasi cahayanya hanya berada di sisi atas atau langit. Refleksinya memantul memberi sedikit cahaya terang pada bagian laut di bawah garis horizon.

Warna kuningnya masih terlihat semu. Berpadu dengan awan terang kelabu di sekitarnya. Garis batas cakrawala sudah terlihat jelas. Memberi persefektif pandang yang nyata akan sebuah garis batas yang harus menjadi focus bagi mereka yang memandangnya. Seiring waktu berlalu warna kuningnya mulai memerah. Perubahannya perlahan. Bagaikan kuning telur ayam horn (ayam negeri)  biasa menjadi kuning telur ayam Horn mengandung omega 3. Kuning kemerahan. Memberi kehangatan. Bagaikan olesan ketiga cream mentega di atas roti gandum berwarna coklat muda.

Semburan warna merah itupun semakin menguat. Refleksi cahayanya menyebar hampir setinggi gunung dalam pandangan mata manusia. Awan sekitarnya memerah. Langit biru dan awah putih yang sepanjang pagi, siang dan sore terlihat jelas, kini merefleksikan warma merah jingga, laksana tembaga. Permainan dimensi warna merah tembaga ini terus menguat. Memenuhi langit di atasnya. Langit di atas laut Finlandia.

Silja Symphony Cruise Dari Helsinki menuju Stockholm | Dok. Pribadi
Silja Symphony Cruise Dari Helsinki menuju Stockholm | Dok. Pribadi

Awan hitam yang menyelimuti matahari sejak jelang senja tadi seakan tak mampu "bergumul" dengan Matahari yang seakan meronta untuk menampilkan diri jelang tenggelamnya di telan garis cakrawala. Seolah inggin mempelihatkan kehebatan dirinya

Awan hitam pun akhirnya tak mampu terus menyelimuti Matahari. Sinarnya terus merobek, menembus dan membuyarkan selimut hitam pelatnya. Perlahan dengan gagahnya matahari pun timbul. Tampil bak sosok juara. Sinar terangnya membentuk tubuhnya yang bulat bersinar terang. Seakan tampil sebagai pemenang. Memantulan sinar nya yang berwarna merah tembaga. Kehadiranya yang seakan berjarak sebatas dua jari dari garis horizon itu pun memberikan lukisan alam yang indah luar biasa.

Warna merah tembaga memantul di sekitarnya. Langit dalam beberapa radius jarak pandang terlihat semakin memerah tembaga dan juga laut yang merefelsikan warna coklat kemerahan. Dramatisasi warna merah tembaga ini berlangsung dalam beberapa waktu, Memberi kesempatan pada alam untuk menyaksikan indahnya peralihat waktu antara siang dan malam yang diciptakan Allah Swt.

Seakan selalu mengingatkan semua makhluk ciptaan-Nya. Seperti yang tercantum dalam firman Nya dalam Al Furqan, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," (QS.3-190 : Ali Imran ayat 190).  "Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?" (Q.S.23-80 : Al Mukminun ayat 80).

Masya Allah, Subhanallah, wal Hamdulillah, Maha Besar Engkau Ya Rabb yang telah menjadikan setiap perubahan alam itu menjadi begitu indah. Dan hanya karena  keberkahan yang Engkau berikan kepada kami, sehingga kami diberikan kesempat melihat semua karya cipta Mu dari Kapal Pesiar Silja Symphony, dalam pelayaran dari Helsinski (Finlandia) menuju Stockholm (Swedia).  

Sementara azan magrib mulai terdengar dan berkumandang  dari smartphone yang ada di dalam tas gantung saya. Terus ku pandang semua keindahan peralihan siang menuju malam sambil menikmati kumandang azan Magrib, sambil terus berzikir mengagungkan Asma Mu Ya Allah, yang Indah dan  Mulia.

Menyaksikan Keindahan Alam | Dok.Pribadi
Menyaksikan Keindahan Alam | Dok.Pribadi

Hati ini terus bergetar menyaksikan keindahan alam. Mata seakan tak mampu menahan haru, sehingga seakan berkaca-kaca. Sementara azan magrid dari smartphone terus bergema. Mengajak manusia untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Memohon kehidupan, kemudahan dan kebahagiaan dalam doa. Karena tanpa Dzat Nya yang Mulia. Hanya karena sifat Rahman dan Rahim Nya, wahai engkau manusia, ...kalian semua bukan apa-apa.

Kurenungi perjalanan mentadaburi bumi Allah di negara-negara Nordik atau Scandinavia yang penuh pesona ini. Dan batin yang paling terdalam ini pun berucap firman-Nya, "fabiayyi ala irobbikuma tukadziban - maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan".

Dari atas kapal Pesiar, Silja Symphony Cruise, Raasepori, Finlandia, Reporter Travel Strory Kompasiana kesayangan Anda, Kusworo, melaporkan indahnya proses pergantian waktu siang menuju malam langsung dari Finlandia. "Sunset in Summer time from in Finlandia is a beautiful moment" 

Raasepori-Helsinski, Finlandia/24062024.Ksw/99

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun