Awan hitam yang menyelimuti matahari sejak jelang senja tadi seakan tak mampu "bergumul" dengan Matahari yang seakan meronta untuk menampilkan diri jelang tenggelamnya di telan garis cakrawala. Seolah inggin mempelihatkan kehebatan dirinya
Awan hitam pun akhirnya tak mampu terus menyelimuti Matahari. Sinarnya terus merobek, menembus dan membuyarkan selimut hitam pelatnya. Perlahan dengan gagahnya matahari pun timbul. Tampil bak sosok juara. Sinar terangnya membentuk tubuhnya yang bulat bersinar terang. Seakan tampil sebagai pemenang. Memantulan sinar nya yang berwarna merah tembaga. Kehadiranya yang seakan berjarak sebatas dua jari dari garis horizon itu pun memberikan lukisan alam yang indah luar biasa.
Warna merah tembaga memantul di sekitarnya. Langit dalam beberapa radius jarak pandang terlihat semakin memerah tembaga dan juga laut yang merefelsikan warna coklat kemerahan. Dramatisasi warna merah tembaga ini berlangsung dalam beberapa waktu, Memberi kesempatan pada alam untuk menyaksikan indahnya peralihat waktu antara siang dan malam yang diciptakan Allah Swt.
Seakan selalu mengingatkan semua makhluk ciptaan-Nya. Seperti yang tercantum dalam firman Nya dalam Al Furqan, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," (QS.3-190 : Ali Imran ayat 190). Â "Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?" (Q.S.23-80 : Al Mukminun ayat 80).
Masya Allah, Subhanallah, wal Hamdulillah, Maha Besar Engkau Ya Rabb yang telah menjadikan setiap perubahan alam itu menjadi begitu indah. Dan hanya karena  keberkahan yang Engkau berikan kepada kami, sehingga kami diberikan kesempat melihat semua karya cipta Mu dari Kapal Pesiar Silja Symphony, dalam pelayaran dari Helsinski (Finlandia) menuju Stockholm (Swedia). Â
Sementara azan magrib mulai terdengar dan berkumandang  dari smartphone yang ada di dalam tas gantung saya. Terus ku pandang semua keindahan peralihan siang menuju malam sambil menikmati kumandang azan Magrib, sambil terus berzikir mengagungkan Asma Mu Ya Allah, yang Indah dan  Mulia.
Hati ini terus bergetar menyaksikan keindahan alam. Mata seakan tak mampu menahan haru, sehingga seakan berkaca-kaca. Sementara azan magrid dari smartphone terus bergema. Mengajak manusia untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Memohon kehidupan, kemudahan dan kebahagiaan dalam doa. Karena tanpa Dzat Nya yang Mulia. Hanya karena sifat Rahman dan Rahim Nya, wahai engkau manusia, ...kalian semua bukan apa-apa.
Kurenungi perjalanan mentadaburi bumi Allah di negara-negara Nordik atau Scandinavia yang penuh pesona ini. Dan batin yang paling terdalam ini pun berucap firman-Nya, "fabiayyi ala irobbikuma tukadziban - maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan".
Dari atas kapal Pesiar, Silja Symphony Cruise, Raasepori, Finlandia, Reporter Travel Strory Kompasiana kesayangan Anda, Kusworo, melaporkan indahnya proses pergantian waktu siang menuju malam langsung dari Finlandia. "Sunset in Summer time from in Finlandia is a beautiful moment"Â
Raasepori-Helsinski, Finlandia/24062024.Ksw/99