Tanggal pencatatan transaksi bisa berbeda dengan tanggal transaksi, karena adanya perbedaan waktu dan proses antara Bank dan Merchant. Hal ini bisa menyebabkan perbedaan kurs yang signifikan, terutama jika fluktuasi mata uang asing cukup tinggi.
Di luar biaya konversi mata uang asing tadi, kita juga akan dikenakan bunga kartu kredit jika tidak membayar penuh sebelum jatuh tempo. Yang rumus menghitung dan contohnya telah kita bahas di atas.
Untuk memvisualisasikan transaksi kartu kredit kita di luar negeri, contoh ini semoga bisa memberikan gambaran yang jelas.
Misalnya, kita bertransaksi di Singapore dengan kartu kredit sebesar SGD 1.000 pada 1 Februari 2023. Tanggal cetak kartu kredit kita adalah setiap tanggal 25.
Nilai Kurs SGD pada 1 Februari 2023 adalah Rp 10.000, sedangkan pada 25 Februari 2023 adalah Rp 10.500. Biaya konversi mata uang asing yang dikenakan oleh bank kita adalah 3 % dengan bunga kartu kredit 2 % per bulan, maka mekanisme perubahan kurs pembayaran adalah sebagai berikut:
Total transaksi dalam rupiah adalah SGD 1.000 x Rp 10.500 = Rp 10.500.000
Biaya konversi mata uang asing adalah Rp 10.500.000 x 3% = Rp 315.000
Bunga harian adalah 2% x 12 bulan / 365 hari = 0,00066 per hari
Selisih tanggal transaksi dan tanggal cetak tagihan adalah 24 hari
Jumlah hari dalam satu bulan adalah 30 hari
Bunga kartu kredit adalah Rp 10.500.000 x 0,00066 x 24 x 30 = Rp 125.280