Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Berkhayal" Kawasan Wisata Mandeh di Sumatra Barat Menjadi Destinasi Wisata Dunia

29 Desember 2023   05:30 Diperbarui: 29 Desember 2023   06:59 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkhayal Menjadikan Kawasan Mandeh Menjadi Destinasi Wisata Dunia | Dok. Pribadi

Uda Alfian, Pemandu Wisata Lokal setempat membawa kami menuju "Boat Station" dimana ditambatkan beberapa perahu kayu bermesin. Tiga diantaranya telah disiapkan untuk membawa rombongan wisatawan asal Jabodetabek mengeksplorasi Kawasan Wisata Mandeh ini.

Kawasan Wisata di Koto XI Sumatra Barat ini merupakan Kawasan wisata yang menjual keindahan Teluk, Pulau dan Pantainya. Dengan area wisatanya berada di Pesisir Selatan seluas 18.000 hektar. Eksotisnya puncak  perbukitan, pemandangan alam dengan laut dan pulau serta keanekaragaam serta keindahan biota laut, menjadi daya tarik wisata tersendiri di Kawasan Wisata Mandeh ini.

Sejatinya sejak 2016 Kawasan Wisata Mandeh pernah menjadi perhatian Traveller Dunia. Namun keterbatasan akses prasarana jalan dan lainnya menjadi kendala menurunnya animo wisatawan mancanegara mengunjungi Kawasan wisata ini.

Pemerintah Daerah kemudian meresponnya dengan membangun akses prasarana jalan sepanjang 41,08 Km menuju kawasan ini pada 2019.  Seperti kita lihat sekarang ini. Namun hingga saat ini belum mampu mengembalikan animo turis mancanegara untuk lebih banyak mengunjungi Kawasan Wisata Mandeh ini.

Boat station Penduduk Lokal Berada di HutanPohon Nipah dan Hutan Bakau | Dok. Pribadi
Boat station Penduduk Lokal Berada di HutanPohon Nipah dan Hutan Bakau | Dok. Pribadi

Memulai petualangan mengeksplorasi Pesisir Selatan Kawasan Wisata Mandeh dari titik "Boat Station" di sebuah desa dekat dermaga Corokcok yang berada di Kawasan hutan nipah dan hutan bakau ini memang belum "ramah" dengan wisatawan. Belum ada tempat khusus yang disediakan untuk menaikkan dan menurunkan wisatawan ke dan dari Perahu kayu bermesin. Apalagi bicara fasilitas khusus untuk para difabel dan wisatawan usia lanjut usia.

Fasilitas yang ada dibangun oleh masyarakat setempat yang mengelola jasa sewa perahu kayu bermesin kepada wisatawan. Masih sekedar "seadanya". Dengan risiko kecelakaan jatuh atau tergelincir yang bisa terjadi kapan saja pada wisatawan yang lengah atau memiliki keterbatasan fisik ataupun usia.

Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pariwisata setempat seharusnya "Care" dengan kondisi ini. Harus dibuat prasarana khusus berupa "Mini or small Pier". Pelabuhan kapal kayu bermesin  minimalis yang safty bagi semua wisatawan. Yang dalam konsep Kawasan wisata terpadu dapat dijual sebagai point yang memberi pemasukan bagi pendapatan asli daerah di sektor pariwisata.

Kami lalu membagi diri dalam tiga kelompok.  Dalam kapal kayu bermesin yang membawa kami mengeksplorasi Kawasan Wisata Mandeh. Awalnya belum terlihat sesuatu yang indah. Karena perahu kayu bermesin kami melaju pelan diantara kelompok pepohonan nipah. Lalu bertemu dengan lebatnya hutan bakau.

Tiga Perahu Kayu Bermesin Membawa Kami Mengeksplorasi Kawasan Wisata Mandeh | Dok. Pribadi
Tiga Perahu Kayu Bermesin Membawa Kami Mengeksplorasi Kawasan Wisata Mandeh | Dok. Pribadi

Dua ekor bangau putih terbang melintas di atas kapal kayu motor yang kami tumpangi. Penghuni hutan bakau ini memang menjadi salah satu bagian dari ekosistem hutan bakau yang ada di Kawasan Wisata Mandeh. Eksistensi mereka terus dijaga oleh penduduk setempat. Perahu kayu bermesin kami pun terus melaju di air payau berwarna hijau kecoklatan. Meninggalkan jalur masuk dan keluar menuju Kawasan Wisata Mandeh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun