Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Einstein Haus and Die Altstadt Von Bern-Kota Tua Bern, Switzerland, In Autum Leaf

3 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 3 Desember 2023   12:32 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunga Aare, Terpanjang Di Switzerland | Dok. Pribadi

Daun maple berwarna coklat itu pun jatuh. Meninggalkan daun-daun maple lainnya yang masih berwarna merah, kuning, hingga merah kecoklatan. Diantara puluhan pohon maple yang ada di kota tua (Altstadt) Bern, Switzerland. Beberapa daun jatuh di aliran Sungai Aare berwarna hijau tosca yang mengalir tenang. Paduan warna merah, kuning, hingga merah kecoklatan itu memberi nuansa romantis. Ditambah hawa dingin akhir November yang menyelimuti kota, menjadikan setiap orang mencoba mencari kehangatan suasana dengan orang-orang tercinta. Autum leaf begitu romantis di kota tua Bern, Switzerland.

Pagi di kota tua Bern, Switzerland masih terlihat lenggang. Baru dua bus pariwisata parkir di bahu jalan yang sedikit mendaki, dekat jalur utama masuk kota tua warisan dunia ini. Matahari tak sanggup menembus mendung yang menutupi sinarnya sejak fajar tadi. Saat itu hujan gerimis total menguasai kota tua Bern.

Suasana sendu di pagi ini tak membuat surut niat kami mengeksplorasi kota tua yang di dalamnya berkisah panjang tentang sejarah kota. Dari nama kota, sungai Aere yang mengelilingnya di tiga sisi, gaya arsitektur, air mancur di tengah jalan kota, rumah Albert Einstain, Jam kota yang ikonik, gereja tua, jembatan batu tua, arcade lorong kota, hingga gedung parlemen.

Dari titik kami berdiri di atas jalan mendaki, persis di ujung depan semenanjung kota, terlihat wajah kota tua Bern yang indah. Di sisi kiri terlihat sebuah bangunan yang berfungsi sebagai restaurant dan menjual souvenir serta cendramata.

Di dalamnya pun tersedia “rest room” ruang yang membuat nyaman bagi yang sudah sangat “membutuhkan untuk dikeluarkan”. Percayalah, dalam kondisi dingin seperti ini, “Rest Room” menjadi tempat idaman bagi banyak peserta tour, terutama yang sudah paruh baya.

Persis di depannya ada sebuah bangunan bulat. Tanpa atap, hanya dinding semata. Walaupun ada bagian kecil bangunan yang berbentuk sederhana di salah satu sisi lingkarannya. Bangunan bulat sedalam kurang lebih 10 meter itu banyak dikelilingi turis yang melihat ke dalam. Beberapa balok batu disusun acak menumpuk di tengahnya. Sebuah pohon besar dan dua pohon kecil terlihat sengaja ditanam untuk memberi kenyamanan penghuninya.

Penghuninya adalah Beruang Coklat besar. Yang dengannya kota Bern diberi nama untuk kali pertama oleh Duke Berchtold V saat berburu di hutan. Ia bersumpah untuk memberi nama kota yang dibangunnya dengan memberi nama binatang pertama yang dilihat. Nama “Bern” diambil dari “Bear”. Beruang, binatang buruan yang pertama dilihat Duke Berchtold V.

Keberadaan beruang coklat di kandang bulat besar di depan “gerbang” kota, yang kini menjadi ikon kota Bern, menjadi “Reminder” bagi setiap orang yang mengunjungi kota Bern akan asal nama kota tersebut.

Kandang Beruang Coklat Pengingat Nama Kota Bern | Pribadi
Kandang Beruang Coklat Pengingat Nama Kota Bern | Pribadi

Sungai Aare dan Jembatan Penghubungnya

Sebuah jembatan menjadi penghubung antara semenanjung kota Bern dengan daratan di depannya. Jembatan dengan lengkungan besar di bawahnya mengalir Sungai Aere berwarna hijau tosca yang mengalir tenang mengelilingi tiga sisi kota. Aliran di atasnya terlihat tenang. Namun aliran arus di bawahnya mengalir dengan deras.

Aliran sungai inilah yang telah menghanyutkan Emmeril Khan Mumtadz yang biasa dipanggil Eril, anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Eril mengikuti tradisi penduduk lokal Bern dan Swiss berenang di sungai Aare, yang telah menjadikan sungai Aare sebagai “kolam renang alam” dan juga untuk kegiatan arung jeram hingga berselancar. Biasanya dilakukan saat musim panas dan suhu airnya hangat.

Sungai Aare telah mencatat rekor dunia dalam kegiatan rafting atau arung jeram pada 2012. Kegiatan yang diprakarsai oleh Portal Online Gonnado melibatkan tak kurang dari 1.268 peserta menggunakan perahu karet mengarungi sungai Aare dari Kiesen menuju Eicholz.

Bahkan sejak 2017 UNESCO telah menetapkan “Berenang di sungai Aare menjadi Warisan Tak Benda dan Tradisi Hidup Swiss”. Situs di Bern menyatakan, berenang di sungai Aare diklasifikasikan Kantor Budaya Federal Swiss sebagai “Tradisi Hidup”. Ini mencerminkan keragaman budaya Swiss dan sudah aktif dipertahankan dan diperluas sejak 2012.

Sungai Aare merupakan sungai terpanjang di Switzerland yang merupakan anak Sungai Rhine. Dengan Panjang mencapai 295 Km dan mengairi area seluas 17.779 Km. Sungai Aare bermuara di Gletser Aare di Bernese Alps, di kantor Bern, di bawah Finsteraarhorn, dibagian barat Grimsel Pass dan di bagian tengah Swiss.

Sungai Aare memiliki kualitas air yang sangat baik. Penetapan “kualitas air sangat baik” ini ditetapkan pada 2016. Sehingga setiap orang yang merasa haus dapat langsung minum air di lebih dari 100 sumur di kota tua Bern yang merupakan sumber air minum yang segar.

Tercatat ada 17 jembatan membentang di atas sungai Aare. Belum termasuk jalan raya dan jembatan kereta api. Untertorbrucke adalah salah satu jembatan tertua di Swiss yang menghubungkan distrik Matte dan Altenberg. Jembatan aslinya yang dibangun pada 1256 dan terbuat dari kayu telah hanyut disapu banjir. Jembatan Untertorbrucke yang ada saat ini dibangun pada abad 19.

Selain itu sungai Aare juga menjadi sumber energi kereta gantung Marzilibhan, di kota Bern, sejak 1885 – 1973. Rute yang ditempuh meliputi distrik Marzil di sebelah sungai Aare dengan Gedung Parlemen dan pusat kota Bern.

Mekanisme kerjanya sama seperti bandul berlawanan arah yang saling menarik dan mengangkat. Di stasiun puncak, sebuah tangki dibawah kabin kereta diisi air sungai Aare dari aliran kota. Karena beban beratnya, kereta yang berada di atas dan hendak menuju ke bawah menarik kereta yang menunggu di bawah untuk naik keatas bersama penumpangnya.

Sunga Aare, Terpanjang Di Switzerland | Dok. Pribadi
Sunga Aare, Terpanjang Di Switzerland | Dok. Pribadi

Wajah Kota Tua Bern 

Selepas melewati jembatan dimuka gerbang kota, kita akan melihat deretan bangunan sepanjang sisi kiri dan kanan. Di tengahnya dibangun jalan berselimut potongan batu segi empat (sejenis paping block) yang disusun rapih.

Pada median jalan dibeberapa titik dibangun Fountain yang kini menjadi ikon kota. Jalur kiri kanannya bisa dilalui mobil atau motor serta terdapat transportasi umum berupa “Trem” – bus dengan jaringan energi listrik yang di bangun jalur rutenya.

Tata letaknya kompak tidak berubah sejak dibangun pada abad 12 hingga 15. Walaupun kebakaran hebat pada 1405 telah menghancurkan kota Bern, namun Pembangunan Kembali kota tua Bern tetap mempertahankan karakter aslinya abad pertengahan.

Die Altstadt von Bern, Kota Tua Cantik di Bern–Switzerland ini merupakan rumah bagi gereja tertinggi di Swiss serta gereja-gereja lain. Menjadi pusat pemerintahan federal, kewilayahan, dan kota juga tempat banyaknya bangunan sejarah. Karenanya UNESCO menjadikan Kota Tua Bern sebagai Situs Warisan Budaya Dunia sejak tahun 1983.

Kota tua Bern ini juga telah ditetapkan pemerintah Switzerland sebagai Properti Budaya Penting Nasional Swiss karena banyaknya bangunan tua bersejarah di kota tua ini. Deretan rumah yang Panjang dan sejajar dibangun warganya akibat kontur tanah yang berbentuk semenanjung yang Panjang dan sempit.

Dengan perkembangan yang ada, tembok kota tua dipindahkan untuk memungkinkan kota terus berkembang, sehingga terciptalah jalan persimpangan utama menuju utara dan selatan kota. Persimpangan inilah yang menandai tahapan perkembangan Kota Tua Bern.

Sebuah benteng kecil Bernama Kastil Nydegg didirikan Duke Berchtold IV pada paruh kedua abad 11, di ujung timur semenenanjung. Tidak ada data yang pasti kapan persisnya kota Tua Bern didirikan disekitar ujung timur semenanjung. Apakah saat Kastil Nydegg dibangun atau pada 1911.

Wajah Kota Tua Bern Switzerland
Wajah Kota Tua Bern Switzerland

Rumah Albert Einstein di Kota Tua Bern

Sejarah kota tua Bern dan situs Einsteinhous mencatat Albert Einstein pernah tinggal di sebuah Flat di Kramgasse 49 kota Tua Bern, Swiss pada tahun 1903 – 1905. 

Pada 14 September 2015, European Physical Society (EPS) dan American Physical Society (APS) bergabung dan meresmikan Rumah Albert Eistein sebagai situs bersejarah EPS-APS.

Dihadapat H.R.Ott, Presiden Albert Einstein Society, C Rossel, Presiden EPS, M.Q. Tran, Presiden Swiss Physical Society (SPS), A. Tschappat, Walikota Bern dan S.Aronson Presiden APS. Dan Banyak pejabat lainnya, termasuk L. Ciferelli, Presiden Masyarakat Fiska Italia (SIF) dan E.Krubasik, Presiden Masyarakat Fisika German (DPG), Plakat bersejarah EPS-APS diresmikan dan ditempatkan di lantai 3 rumah Einstaein.

Rumah berlantai 4 dengan tampilan depan nyaris sama dengan rumah disekitarnya ini didekorasi dengan batu alam berwarna abu-abu kehijauan, seperti warna semen. Dengan 2 jendela berprofil dan kaca berpola kotak-kotak pada lantai 2, 3 dan 4.

Rumah yang kini juga berfungsi sebagai Museum ini pada bagian muka di lantai 1 memiliki lengkungan besar. Dipojok kiri atasnya tertulis “Einstain Haus”. Sementara pada dinding di depan rumah tertulis “Einstein – Café & bel etage”. 

Di lantai 2, 3 dan 4 kini difungsikan sebagai Museum Einstein. Di lantai 2 inilah Albert Einstein muda pada 1903-1905 menyewa ruangan appartement. Ruangnnya telah ditata ulang sesuai dengan kebutuahan Einstein pada masa itu.

Pada perayaan ditahun 2005, rumah Einstein direnovasi untuk pertama kalinya setelah 26 tahun. Dengan dukungan sponsor dan mitra renovasi ruangan juga bisa berfungsi sebagai ruang pameran agar dapat memberi suasana emosional kepada pengunjung bagaimana Einstein menjalani hidup dimana makalah-makalah penemuannya dibuat. Pintu masuk rumah dan tangga juga sudah direnovasi untuk menyambut pengunjung museum dan juga hiasan ilustrasi Bima Sakti.

Originalitas tangga spiral menuju lantai dua tetap dipertahankan, sehingga setiap pengunjung dapat membayangkan dengan imajinasinya bagaimana sang Maestro Fisika Einstein berjalan naik dan turun tangga dalam aktifitas sehari-harinya.

Di lantai dua apartementnya, kehidupan Eistein muda Bersama istrinya Mileva dan Hans putra mereka ditampilkan lebih akurat dengan perabotan masa lalu yang digunakannya. Pengunjung juga lebih dimudahkan dengan keberadaan foto dan teks yang menjelaskan lebih detil.

Di lantai tiga terdapat ruang presentasi biografi dan karya Einstain selama hidupnya. Disini kita bisa membeli berbagai macam publikasi, buku, dan kartu pos. Video berdurasi 20 menit yang memperkenalkan kehidupan, pemikiran dan karya Albert Einstein juga dapat kita saksikan di lantai ketiga ini.

Rumah Museum Einstein ini dibuka setiap tahunnya, dengan jadwal kunjungan sebagai berikut:

  • 1 February-20 December (2023)
  • Senin-Minggu
  • Pukul 10.00 sd 17.00
  • Kunjungan terakhir masuk pada pukul 16.45
  • Harga Tiket Masuk:
  • Dewasa: CHF 7
  • Pelajar dan Pensiunan: CHF 5
  • Anak-anak (usia 8-15 Tahun): CHF 4
  • Pemegang “Swiss TravelPass”
  • Dewasa: CHF 5
  • Pelajar dan Pensiunan: CHF 4
  • Anak-anak (usia 8-15 Tahun): CHF 4
  • Keluarga atau lebih 3 orang Dewasa: CHF 5
  • Catatan CHF (Swiss franc - nama mata uang Swiss)

Mengunjungi Einstein Haus di kota Tua Bern bagaikan mengunjungi Sang Maestro Fisika Dunia. Ia bagaikan hadir dihadapan kita. Mengenal kehidupan dan karyanya, walau hanya dari dari foto, gambar, teks dan segala benda yang terkait dengan kehidupannya.

Museum Einstein Haus Di Kota Tua Bern | Dok.Einstein-bern.ch & Pribadi
Museum Einstein Haus Di Kota Tua Bern | Dok.Einstein-bern.ch & Pribadi

Perjalanan mengeksplorasi Kota Tua Bern, Switzerland di musim gugur ini baru ditahapan awal. Baru beberapa langkah saja dari jalur pintu barat kota tua.

Masih banyak hal-hal indah dan penuh sejarah di Kota Tua Bern yang harus kita lihat dan kunjungi. Seperti; Fountain-Air Mancur Kota yang indah, Jam Kota yang ikonik, Lonceng Kota, Gedung-gedung penuh Sejarah, Gereja tua, Kastil, Gedung Parlemen dan masih banyak lagi.

Keluar dari Rumah museum Albert Einstein di Kramgasse 49 kota Tua Bern, “Einstein Haus”, tubuh ini dihempas kembali dengan angin dingin musim gugur. Walau belum mencapai puncaknya, namun dinginnya membuat tubuh ini sedikit bergetar.

Kaki ini pun terus melangkah hingga tiba di Fountain “Simsonbrunnen”. Air Mancur dengan Personifikasi Legenda Samson membunuh singa. salah satu dari sebelas air mancur ikonik di median jalan Kota Tua Bern karya besar Master Fribourg Hans Gieng.

Tiba-tiba angin dingin berhembus kencang. Sebuah daun maple coklat tua terbawa angin dan perlahan jatuh persis di kolam Fountain “Simsonbrunnen”.

Daun maple coklat tua itu seakan berkata, “Berhentilah sejenak berkisah tentang kota tua cantik Bern di sini. Biar pembaca setia kisah perjalanan Anda di Kompasiana lebih dapat menikmati keindahannya. Di musim gugur yang romantis. Die Altstadt von Bern, Kota Tua di Bern, Switzerland, in Autum Leaf”.

Jkt/03122023/Ksw/82

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun