Memperoleh kemerdekaan pemerintahan dari Inggris pada 1973. Raja Charles III melalui Sir Lynden O. Pindling memberi kemerdekaan pada Pemerintahan Bahama; yang saat ini merupakan salah satu negara merdeka terkaya di Amerika dalam Produk Domestik Brutto per kapita (setelah Amerika Serikat dan Kanada). Pariwisata dan keuangan lepas pantai menjadi basis ekonominya.
Belajar dari Bahama yang mengelola pulau-pulau kecilnya yang disewakan kepada operator-operator Kapal Pesiar Kelas Dunia; yang setiap tahun membawa ribuan turis berkunjung ke negaranya. Rasanya bukan hal yang sulit bagi Indonesia yang memiliki ribuan pulau kecil yang belum dikelola secara profesoional dalam industri pariwisata.
Tentunya dengan analisis dampak lingkungan, sosial ekonomi, pertahanan dan keberpihakan kepada masyarakat. So pasti, juga harus berorientasi pada win-win solusion pada investor operator kapal pesiar kelas dunia agar mau menanamkan investasi besarnya di pulau-pulau kecil di Indonesia.
Diperlukan upaya marketing dan lobby yang terkoordinasi baik pada semua pihak dan aspek kenegaraan, sehingga misi ini menjadi suatu projek “menjual” potensi pariwisata Indonesia kepada pasar wisata dunia yang besar. Dengan harapan hasil akhirnya akan memberi pemasukan devisa negara yang besar dari industri pariwisata Indonesia.
Berkembangnya industri Pariwisata yang merupakan lokomotif ekonomi, maka semua industri terkait akan ikut bergerak, maju dan produktif menikmati efek domino ekomoni yang terjadi akibat perkembangannya.
Semua harus mendapat dukungan masyarakat, terutama masyarakat terdekat pulau . Mereka yang utama harus dilibatkan agar bisa berperan menjadi support pembanguan yang ada. Media komunikasi massa dan media sosial bisa berperan menginformasikan semua misi, tujuan, proses dan perkembangan “menjual” potensi Pariwisata kita.
Pulau-pulau lain yang sudah berkembang di Indonesia juga bisa menjual potensinya yang didukung pemerintah dengan kebijakan rute menuju pulau yang di sewa investor, “diwajibkan” melalui beberapa destinasi-destinasi pulau wisata lain di Indonesia.
Ah…seandainya saya yang memimpin delegasi Indonesia yang membuat semua itu terjadi atau seandainya saya sekarang menjabat Menteri Pariwisata Indonesia. Akan saya buat semua terealisasi segera. Sehingga Pariwisata Indonesia dapat lebih dikenal di seantero dunia dengan segala keindaan alamnya. Yang akan berkontribusi besar mensejahterakan rakyat dan bangsanya.
Namun sampai kata terakhir penulisan artikel ini, saya hanyalah seorang “Kompasioner” yang baru senang menulis perjalanan keliling dunianya bersama sahabat-sahabat dalam group tour. Dalam semua aneka ragam bentuk kisah dan cerita di dalamnya.
Tanpa sedikitpun berniat “ria-pamer-sombong” (In syaa Allah). Hanya berniat tulus berbagi informasi dan pengetahuan; keindahan alam ciptaan Sang Penguasa jiwa; berbagi keceriaan dan kegembiraan; suka dan duka dalam perjalanan; tawa dan canda; hingga rasa syukur yang tak terhingga pada Sang Khaliq, atas segala nikmat, rizky, Kesehatan, dan kemudahan perjalanan yang telah di karuniakan-Nya.