Belum lagi merasa diri ini "paling" diantara semua manusia dibumi dalam urusan agama kami. Dalam habluminallah dan habluminannas. Padalah Engkau, Ya Muhammad Rasulullah, manusia yang membiarkan kedua kakinya bengkak hanya untuk berdiri dalam sholatmu. Memohon petunjuk dan ridho-Mu. Manusia yang paling banyak meneteskan air mata karena takut akan azab dan siksa Mu yang paling dahsyat di akhirat kelak.
Manusia terkaya di dunia yang tak pernah mau menggenggam harta dunia walau hanya sekejab, semata. Semua harta benda milikmu engkau berikan kepada umat. Semua hak mu dalam ghanimah (harta rampasan perang) dan Fai' (harta rampasan tanpa perang) engkau bagikan kepada yang lebih memerlukan. Yang semua harta dunia dan seisinya pernah ditawarkan Allah untuk Engkau miliki namun tak sedikitpun Engkau pilih.
Engkau Ya Rasulullah yang sangat menghormati doa Nabi Sulaiman dengan tak mau mengalahkan kerajaan dunia yang pernah dikarunia Allah kepadanya. Lalu masih haruskan diri ini merasa lebih dari manusia lain. Malu rasanya hati ini melihat cermin diri sendiri.
Tak sadar diri ini bila saatnya nanti, mulut ini terkunci. Kata tak ada lagi. Akan ada masa, tak ada suara dari mulut ini. Kaki, tangan, mata, kulit dan seluruh tubuh ini seakan terkunci. Ketika masa pengadilan yang sesungguhnya tiba. Semua akan menjadi saksi. Kearah mana saja mata ini melihat; kemana saja saja kaki ini melangkah; untuk apa saja tangan ini digunakan, dan untuk apa saja mulut ini berbicara. Semua akan diminta pertanggungjawaban. Dan mereka mejadi saksi atas apa yang telah kita lakukan.
Ya Rasulullah, Engkaulah manusia mulia yang paling pandai menjaga semua karunia Allah pada jasadmu yang mulia. Engkau telah mengajarkan dan mengingatkan kami bagaimana menjaga semua anggota tubuh ini, terutama menjaga hati. Yang berulang kali engkau ya Rasulullah mengingatkan, bila baik sebuah hati maka akan baik jiwa dan raga ini dan bila rusak sebuah hati maka akan sengsara jiwa dan raga ini. Karenanya engkau selalu meminta umat muslim selalu menjaga hati dan mohon kepada Allah dengan menjaga hati yang bersih dan tetap konsisten berpegang tali agamamu.
"Ya Muqallib al-qulub, thabbit qalbi 'ala dinik -- wahai Allah-Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati ini di atas ketaatan kepada agamaMu"
Ya Rasulullah, diri ini bersaksi bahwa Engkau Muhammad Rasulullah telah menyampaikan semua risalah Islam kepada kami. Engkau telah mengajarkan suri teladan hidup kepada kami, agar kami dapat kembali ke hadirat Allah dalam kemuliaan hidup dengan kasih sayang dan ridho Allah 'Azza wa Jalla.
Malam semakin hening, sunyi dan sahdu. Berlinang air mata ini memohon doa, petunjuk dan ridho Allah. Takut akan azab dan siksa Nya yang pedih. Berharap kasih sayang dan ridho-Nya atas kemidupan mulia di surga nanti.
Ya Rasulullah, berilah safaat bagi diri ini agar selalu mampu meneladani setiap suri tauladan hidup mulia pada diri kami. Jadikan kami ummat muslim yang tetap berpegang teguh pada dua wasiatmu, Al-Quran Nur Karim dan Sunnah Nabi.
Walau rasa rindu dan cintaku padamu begitu menggebu. Mengalir deras dalam setiap aliran darahku, dalam setiap desah nafasku, Ya Rasulullah masih layak kah aku menerimamu di rumahku, walau hanya dalam khayalan dan anggan-angganku.
Jkt-Rabi'ul awwal/10102022/Ksw/56