Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Muhammad Rasulullah Berkunjung ke Rumahku

10 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 10 Oktober 2022   11:52 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Makkah Tempo Doeloe | Dok.Risalah.com

Perjuang Rasulullah dan Sahabat-sahabatnya terus terkenang dalam benak pikiran ini. Dalam dzikir dan salawat yang terus dilantunkan secara lembut pada malam 9 Rabi'ul Awwal. Heningnya malam, sunyi, sepi, hanya detak jarum yang terdengar. Membuat nur jiwa ini lebih mudah menemukan titik berkomunikasi dengan Illahi.

Dalam khusuk nya hati menyampaikan salawat dan salam kepada Rasulullah dengan penuh rasa cinta dan rindu yang tak terperi. Pikiran ini melayang berandai-andai. Berandai yang seakan tak mungkin terjadi. "Seandainya Rasululluh berkunjung ke rumahku" Tak terbayang bahagianya seandainya hal ini terjadi. Lalu apa yang harus aku persiapkan untuk menyambut kehadiran Rasulullah. Manusia termulia di dunia dan akhirat ini.

Dalam hati yang paling dalam ini muncul sesuatu. Rasa malu. Malu akan ketidaksiapan diri ini, baik jiwa dan raga menerima kehadiranmu Ya Rasulullah. Menerima kemuliaanmu, ditempat tinggalku masih jauh dari bacaan sholat yang khusuk; masih kurang dengan lantunan bacaan Al Quran setiap waktu yang menjadi akhlakmu; masih belum ada anak yatim yang harus kami sayangi seperti anak sendiri; masih belum mampu diri ini menjadi tuan rumah yang memuliakan tamu selayaknya; masih belum diri ini menjadi tetangga mampu membahagiakan mereka seperti saudara sendiri.

Karena Engkau, Ya Rasulullah, menyukai rumah yang di dalamnya selalu terdengar bacaan al-Quran. Yang dengan bacaan al-Quran itu membuat tempat tinggal orang muslim berlimpah cahaya keberkahan hidup.  Engkau menyukai pemilik rumah yang selalu sholat berjamaah dan melakukan sholat dengan khusuk. Karena dengan nya orang muslim telah menegakkan tiang-tiang agama Islam yang telah dirisalahkannya

Karena Engkau, Ya Kekasih Allah, menyukai rumah-rumah orang muslim yang di dalamnya diramaikan dengan banyaknya anak-anak yatim dengan kecintaan seperti anak sendiri. Karena Engkau telah mengisyaratkan mereka yang memelihara anak yatim seperti dua jari yang bersebelahan dengan dirimu yang mulia di surga nanti. Karena Engkau adalah manusia yang selalu menghormati dan memuliakan tamu dan tetanggamu ya Rasulullah dan menjadikan mereka saudara terdekatmu.

Bahkan diri inipun semakin malu. Bila bercermin pada diri sendiri. Sudah layakkah diri ini berhadapan dengan dirimu yang mulia. Menatap wajahmu yang teduh penuh cinta kasih, menyentuh tangan muliamu, bahkan sekedar mengucap salam kepadamu.

Karena diri ini masih begitu banyak berlumur dosa. Yang tak sadar dilakukan setiap waktu. Bahkan dengan bangganya merasakan diri ini sebagai orang yang lebih bersih dari dosa, lebih tekun beribadah, lebih banyak sedekah, lebih banyak membela agama Allah dibandingkan orang lain.

Karena mata ini masih banyak melihat yang tak selayaknya dilihat. Kaki ini masih banyak melangkah dimana banyak dosa di dalamnya. Kaki ini masih melangkah menjauhi, bukan mendekati masjid-rumah ibadah Mu, yang di dalamnya selalu disebut dan diagungkan Asma-Mu. Tangan ini masih suka suka mengambil yang bukan haknya. Jarang memberi, lebih banyak meminta. Meminta kepada manusia, tanpa rasa sadar di dalamnya.

Dan lidah ini masih lebih banyak berbicara yang tak perlu. Masih sedikit memuji dan mengagungkan nama-nama mulia-Mu. Masih senang bergibah, masih suka berkata kasar, masih suka memfitnah, masih suka mengadu domba, dan masih suka menyakiti hati manusia.

Padahal Engkau, Ya Rasulullah, telah mengajarkan kepada kami semua teladan hidup di dunia. Agar tercipta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Diri Mu adalah teladan terbaik yang harus diikuti semua manusia, yang dengannya Allah telah menciptakanmu sejak mula dengan penuh kemuliaan. Nur-mu adalah cahaya paling terang diantara nur yang pernah ada. Akhlakmu adalah Al-Quran. Sabda dan firman Allah 'Azza wa Jalla. Yang berisi petunjuk hidup manusia untuk kembali menghadapNya dalam kesucian dan keberkahan yang sempurna.

Engkau yang selalu beristighfar memohon ampun kepada Allah sedikitnya seratus kali dalam hitungan satu hari bumi. Walau semua dosa dan kesalahan yang pernah Engkau buat-walau itupun tak pernah terjadi, telah diampuni, baik yang lalu maupun yang akan datang. Betapa sombongnya diri ini yang masih enggan memohon ampun atas begitu banyak dosa yang telah dibuat, walau hanya beristighfar dalam hitungan jari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun