Selain tempat ibadah Umat Islam, Grand Mosque of Moscow ini juga menjadi pusat ibadah dan pengembangan budaya Islam melalui bidang, Pendidikan, pengajaran, seni budaya Islam, lomba membaca Al Quran, kompetisi keagamaan regional dan internasional dan kerja sama lainnya.
Kami pun kemudian larut dalam acara yang diselenggarakan panitia sholat Idul Adha Masjid Agung Moscow. Bacaan Takbir terus bergema di selingi beberapa pembicara yang tampil memberikan tausiyah dalam Bahasa lokal yang sulit kami pahami, selain bacaan-bacaan surat dalam Al Quran yang terdengan diantara tausiyah yang disampaikan. Tentunya mereka yang tampil berbicara adalah tokoh-tokoh agama yang dihormati di Russia.
Tak seperti urutan tata cara ibadah sholat Idul Adha atau Idul Fitri di tanah air tercinta Indonesia, yang biasanya sebelum waktunya jamaah dipimpin seseorang akan terus membacakan takbir, lalu bila saatnya menjelang waktu pukul 07.00; panitia akan mengarahkan tata cara sholat serta menyampaikan laporan program-program yang telah dilaksanakan terkait dengan Idul adha atau Idul Fitri; menyampaikan siapa yang menjadi khotib dan Imam dalam sholat Idul Adha atau Idul Fitri tersebut.
Di Masjid Agung Moscow, takbir dilakukan sekali-sekali. Lalu diikuti tampilnya pembicara yang memberikan tausiyah yang terkadang cukup lama dengan Bahasa lokal yang tentunya kami tak bisa pahami. Tak terasa hinga pukul 09.00, sholat Idul Adha belum dimulai juga, sementara sunnah muakaad-nya (dikenal juga dengan nama fardhu amali. yaitu, perbuatan ini diposisikan sebagai fardhu dalam hal pengamalan, sehingga mengharuskan adanya tartib dan qadha (bila ditinggalkan). Namun tidak harus diyakini sunnah muakkad adalah fardhu). Pada saat Idul Adha ummat Muslim berpuasa sejak subuh hingga setelah sholat Idul Adha selesai.  Sehingga terasa lumayan Lapar perut ini rasanya.
Kondisi ini berbeda kalau kita sudah niat berpuasa satu hari penuh seperti halnya 1 atau 2 hari sebelum hari Idul Adha. Atau puasa Ramadhan yang 1 bulan penuh. Rasa lapar dan haus in syaa Allah tak terasa karena sudah terbiasa.  Ini kondisi berbeda, yang terbayang setelah sholat Idul Adha makanan lezat di hotel yang sudah menanti, yang dalam prediksi sudah dapat ternikmati paling lambat pukul 09.00, ternyata oh…ternyata pukul 09.00 sholat Idul Adha pun belum dimulai. Akhirnya kami hanya berpasrah diri mengikuti acara tausiyah yang ada.
Alhamdulillah pukul 09.15 terdengar Ikomah dikumandangkan tanda sholat Idul Adha segera dimulai. Lalu kami pun berbaris rapih dalam shaf-shaf sholat yang ada. Merapatkan kaki dan bahu antar jamaah sesuai sunnah Rasullah. Sebuah konsep kepemimpinan yang diajarkan Islam melalui Rasulullah untuk tertib, mengikuti aturan dan patuh pada pemimpin yang sudah dipilih. Pemimpin yang dipilih dengan kriteria tertentu sebagai Imam, siapapun orangnya, tanpa membedakan ras dan bangsa. Imam membaca takbir, lalu kami semua khusuk dalam sholat Idul Adha yang dipimpin Imam dengan bacaan Al Quran yang bagus dan Indah. Hingga salam terakhir diucapkan. Alhamdulillah.
Tak lama Imam yang juga menjadi Khotib membacakan Kutbah Idul Adha dalam beberapa Bahasa; Bahasa Rusia, Bahasa lokal dan Bahasa Inggris, sehingga kami bisa memahami isi kutbah Idul Adha tersebut. Lalu diakhir dengan doa dalam Bahasa Arab yang dibeberapa bagian diterjemahkan dalam Bahasa Russia oleh sang Imam, yang membuat kami merasakan damai dan Bahagia sambil meng-aamiin-kannya. Dan Ritual Ibadah Sholat Idul Adha di Grand Mosque of Moscow berakhir sudah.
Kami pun saling bersalaman dengan saudara-saudara seiman dari Russia, bahkan saling berpelukan menyatu dalam persaudaraan Muslim sedunia. Rasa haru dan Bahagia diantara kami semua menyatu dalam ibadah sholat Idul Adha di Masjid Agung Moscow, Russia.