Kami pun mulai memasuki jalan menuju Masjid yang sudah dipasang beberapa pintu khusus untuk pengecekan. Tak ada prosedur rumit, hanya metal detector semata. Bagian dari prosedur keamanan standard. Setelah prosedur keamanan dilalui, kami diberitahu bahwa khusus Wanita saat sholat Idul Adha ini tidak diperkenankan masuk ke dalam Masjid Agung Moscow, namun tetap diperkenankan untuk sholat di halaman Masjid yang cukup luas ini. Ada rasa kecewa di wajah para Ibu yang sudah berniat sholat di dalam Masjid Agung. Tapi apa mau dikata, itu peraturannya saat ini. Akhirnya Ibu-ibu mengambil posisi di halaman yang menurut mereka cukup nyaman dengan menggelar sejadah yang mereka bawa.
Sementara itu saya membawa Bapak-bapak untuk memasuki Grand Mosque of Moscow yang megah ini. Pemeriksaan keamanan terakhir harus kami lalui lagi. Tapi kali ini yang menjaga bukan polisi atau tentara. Sepertinya petugas dari panitia sholat Idul Adha dari Masjid Agung Moscow ini. Dengan senyum khas nya mereka menyapa kami, “Assalamualaikum Brother, welcome to Grand Mosque of Moscow, please welcome”
Setelah menempatkan alas kaki ditempat yang disediakan, kami pun mulai memasuki Masjid. Ternyata ruang utama masjid di lantai dasar sudah penuh dengan jamaah. Kami pun bergerak ke lantai 2 dan ternyata juga sudah penuh. Maka kami bergerak lagi ke lantai 3. Alhamdulillah masih banyak tempat kosong untuk jamaah sholat Idul Adha di dalamnya.
Grand Mosque of Moscow tak hanya menyandang sebagai Masjid umat Islam terbesar di Eropa, tapi juga merupakan sebuah mahakarya arsitektur yang cantik secara eksterior maupun interior di lahan seluas 19.000 meter persegi di pusat kota Moscow. Memiliki enam lantai untuk memberi kesempatan umat Islam melakukan ibadah di dalamnya.
Dome utama Masjid dihiasi dengan design yang unik dan indah. Berpola 8 baling-baling yang dihiasi oleh kaligrafi khas muslim. Di tengahnya terdapat bidang bulat yang dihiasi aneka kaligrafi dengan dominan satu huruf “hijaiyah - Wau” yang seakan membentuk bunga. Dimana sebuah lampu gantung indah menjuntai ke bawah dari titik pusat lingkaran tersebut.
Lantai Masjid Agung ini dihiasi karpet berwarna Biru Pirus yang mewah, tebal dan nyaman. Mihrabnya di dekorasi dengan sangat cantik berwarna emas dengan tiang-tiang besar mengeliling ruangan, yang pada bagian atasnya berbentuk muqarnas (sebuah ragam seni dekoratif arsitektur islam dan Persia, menampilkan system proyeksi, pengulangan dan penggandaan berbentuk ceruk, yang berfungsi sebagai dekorasi untuk bagian-bagian peralihan, dalam arsitektur) seakan menjadi penyangga utama mengelilingi ruang terbuka Masjid Agung Moscow.
Di atasnya terdapat sambungan yang membentuk bulat Tapal kuda khas dekorasi bergaya Moor dengan modifikasi runcing dan bulat menyatu satu sama lain; dengan tiang-tiang yang ada sehingga membentuk sebuah kesatuan dekorasi tiang penyanggga yang indah; dihiasi motif Islam yang cantik berwarna dasar biru. Bulatan dekorasi Nama Allah dan Muhammad berdampingan di bagian yang mengarah kiblat, sementara dekorasi Asmaulhusna lainnya melengkapi disekelilingnya.
Di kiri kanan dinding temboknya dihiasi kaligrafi bulat bertuliskan nama Allah dan Muhammad. Di sisi kirinya terdapat mimbar khas bergaya Timur Tengah. Sementara kaca-kaca jendelanya dihias dengan kaca lukisan patri, berdesign sederhana namun cantik.
Masjid juga memiliki ruang belajar dan museum mini yang mereka sebut “Museum Islam” yang mengkoleksi lukisan kaligrafi, berbagai al Quran dari beberapa periode serta al Quran yang ditulis dengan tangan . Terdapat juga potongan kain penutup Ka’bah yang biasa disebut Kiswah sebagai hadiah istimewa dari Raja Salman bin Abdul Aziz, King of Saudi Arabia pada 2006, saat Beliau masih menjadi Pangeran.