Petualangan Bilbo Baggins dikisahkan dalam beberapa episode; yang memperkenalkan makhluk tertentu sesuai imajinasi Tolkien. Bilbo Baggins memperoleh tingkat kedewasaan, kompetensi dan kebijaksanaan baru dengan menerima sisi baik dan buruk dalam petualangnya. Klimaks cerita terjadi saat pertempuran Lima Pasukan dengan karakter dan makhluk-makhluk imajinasi karya Tolkien. Keterkaitan Cerita “The Hobbit” dan “The Lord of The Rings” sangat erat seakan terintegrasi menjadi sebuah cerita yang sangat menarik.
“Hobbiton Movie Set” merupakan tujuan wisata yang sangat populer di New Zealand. Kehadirannya telah menyumbangkan devisa negara yang sangat besar triliunan rupiah per tahun. Tercatat pada 2019 saja, kehadiran turis telah menambah kocek negara New Zealand sebanyak 630 juta dollar NZ atau setara dengan Rp 6,3 Triliun. Fantastis!
Berada di sebuah Pertanian Keluarga milik Alexander seluas 500 Hektar yang dimilikinya sejak tahun 1978. Berlokasi sekitar 8 km dari Hinueran dan 10 km barat daya Matamata, Waikato, New Zealand. Tempat ini merupakan lokasi shooting Film Trilogi The Lord of The Rings dan Trilogi The Hobbit.
Kontur pertanian yang ada ternyata menarik perhatian Peter Jackson, sang sutradara film saat mulai mencari lokasi yang cocok untuk serial film The Lord of the Rings dari udara pada 1998. Ia menyatakan bahwa daerah pertanian itu “seperti sepotong Inggris Kuno”. Sementara Alan Lee, sang decorator set film berkomentar bahwa perbukitan di lokasi peternakan itu, “tampak seperti para Hobbit telah memulai penggali”. Yang juga membuat mereka tertarik adalah keberadaan dengan aliran danau yang Panjang yang seakan berfungsi ganda sebagai sungai.
Negosiasi pun dimulai dengan Alexander sang pemilik pertanian. Setelah sepakat, merekapun memulai pekerjaan pada Maret 1999, dengan mengubah beberapa bagain pertanian sesuai set untuk Hobbiton dan bagian lain seperti sebuah desa kecil yang disebut “Shire” (Devonshire) dimana sang sutradara Peter Jackson pernah tinggal di desa tersebut di Inggris selama 25 tahun.
Pembangunan Hobbiton Movie Set ini dibantu Angkatan darat New Zealand yang membawa alat berat untuk membangun jalan sepanjang 1, 5 km ke lokasi dari jalan lokal terdekat dan pekerjaan pembukaan tanah pada tahap awal. Kemudian dibangun fasad untuk 37 lubang rumah Hobbit, kebun serta pagarnya, pabrik dan jembatan lengkung ganda.
Memindahkan pohon Oak seberat 26 ton yang telah tumbuh di dekat Matamata di atas “Bag End”- sebuah area set film yang terbuka ditutupi rerumputan hijau dan pepohonan perdu lainnya, dimana terdapat sebuah pohon Oak yang tinggi besar dengan cabang-cabang ranting yang panjang. Setelah semua siap. Lahan yang ada dibiarkan setahun untuk mengkondisikan kesan alami sebelum shooting dimulai.
Dari Taurangga Harbour Group kami Bersama beberapa turis dari Australia, Inggris, Amerika dan Jepang berada dalam satu bus menuju Matamata, lokasi dimana Hobbiton Movie Set berada. Tentunya setelah melalu beberapa pemerikasaan security dan Imigrasi singkat. ID yang kami perlihatkan cukup “Cruise Pass”. Tak perlu Paspor. Karena Paspor semua penumpang disimpan manajemen Cruise. Semua dilakukan sesuai prosedur imigrasi. Toh semua ID penumpang Cruise ada di dalam Cruise ID tersebut.
Sekedar informasi, apabila kita melakukan perjalanan dengan Kapal Pesiar dengan Rute: Sidney (Australia) – New Zealand (Dengan beberapa distinasi kunjungan) – Sidney; Maka kita cukup hanya memiliki Visa Kunjungan Australia saja dan tidak perlu memiliki Visa Kunjungan New Zealand. Karena Kapal Pesiar menjamin Visa New Zealand bagi semua penumpangnya selama mereka tidak tinggal (Bermalam – diluar Cruise) di New Zealand. Dan mengakhiri program tour dengan kapal pesiarnya di Sidney (Australia).