Episode terakhir cerita Ramayana Ballet Purawisata-Jogja, menyajikan kisah pertempuran yang hebat di Istana Alengka antara Pasukan Rama dibantu Pasukan Hanoman berhadapan dengan pasukan Rahwana. Semua pasukan Rahwana dapat dihancurkan. Indrajit Putra mahkota Alengka bertarung dengan Laksmana dan Rahwana bertempur dengan Rama.
Dibeberapa cerita Ramayana, Wibisana adik kandung Rahwana berpihak kepada Rama yang dianggapnya berada di pihak yang benar. Pertempuran maha dasyat ini akhirnya dimenangkan Rama dan pasukannya dengan terbunuhnya Rahwana dan seluruh pasukannya.
Cerita terus bergerak menuju klimaks dengan bertemunya Rama dan Sinta. Namun Rama merasa ragu dengan kesucian dan kesetiaan Sinta setelah disandra sekian lama olah Rahwana. Untuk membuktikan kesucian dan kesetiaannya Sinta membakar diri. Â Yang kemudiaan tubuhnya dilindungi dewa agni - dewa api yang membuat tubuh tak terbakar api bertanda bahwa dirinya tetap suci dan setia terhadap suaminya Rama. Akhirnya Rama dan Sinta berkumpul kembali. Dan cerita Ramayana Ballet Purawisata-Jogja pun berakhir.
Sebuah sajian sendratari yang indah dan asyik untuk dinikmati. Menyaksikan Ramayana Ballet Purawisata-Jogja bagaikan melihat pertunjukan budaya berkualitas tinggi hasil karya seni anak negeri yang telah eksis di bumi pertiwi.
Apalagi sajian panggung atraksi budaya Ramayana Ballet Purawisata ini telah eksis selama 43 tahun non stop setiap malam, tampil menghibur dan menyajikan pertunjukannya yang luar biasa.
Tak kalah dengan pertunjukan seni tari di negara lain yang telah terkenal dan mendunia. Ramayana ballet Purawisata-Jogja ini bahkan lebih berseni; berkarakter khas Indonesia; walau ide cerita utama berasal dari India.
Gerakan tarian yang indah khas budaya jawa dipadu dengan gerakan-gerak yang dinamis; diiringi alunan gamelan yang sakral serta merdunya suara sinden menjadikan Ramayana Ballet Purawisata-Jogja layak sebagai tontonan kelas dunia.
Kalau anda berkunjung ke Jogja, rasanya belum bangga dan kereen abis... kalau belum menyaksikan Ramayana Ballet Purawisata-Jogja.
Kalau bukan kita yang bangga akan karya budaya seni anak bangsa, Â lalu siapa lagi? Siapa lagi yang menghargai dan menjaganya? Rasanya jawaban nya sama. Kita semua!!!