Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita lakukan”
Tapi sudahlah…jangan kita berpolemik tentang sejarah. Memang Allah Azza wa Jalla telah membuat garis peran setiap manusia di dunia sesuai dengan takdirnya. Biarkan mereka berperan sesuai garis kehidupannya di dunia. Yang terpenting dan harus dicamkan adalah, kemuliaan seseorang di mata Allah Swt tidak diukur semata dari kemuliaa hidupnya di dunia. Tapi kemuliaan hidup di akhirat kelak.
Adalah sangat bahagia bisa mendapat kemuliaan hidup dunia dan akhirat. Dimuliakan kehidupannya oleh penduduk dunia dan penduduk akhirat. Kalaupun kita harus memilih. Pilihlah kemuliaan hidup diakhirat sana. Dan berbekal lah selama hidup di dunia dengan peran yang telah Allah berikan kepada kita. Sebaik-baiknya bekal yang harus kita persiapkan dan kita bawa menghadap Allah Azza wa Jalla adalah “Takwa”
“Wahai Sang Penguasa…derajat kemuliaamu akan di tinggikan jauh di atas segala pendukungmu, asalkan engkau amanah memegang kekuasaan; asalkan engkau mau mengorbankan diri memberikan pelayanan; asalkan engkau berlaku adil dalam segala hal kehidupan. Dan Engkau berbekal Takwa untuk mempertanggungjawabkan peran yang telah Allah berikan sebagai Khalifah di bumi Nya”
Rasanya ini hikmah yang dapat kita ambil dari dari perjalanan panjang Raja dan Sultan yang saling berebut kekuasaan dalam sejarah panjang di Marocco, dimana jejak sejarahnya ingin selalu tetap ada dalam catatan sejarah peradaban mereka.
Jkt/Ksw/20102021/30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H