Beberapa bangunan lain juga terlihat runtuh seakan ditelan waktu.  Kami semua serius mendengarkan penjelasan dari pemandu yang secara detil bercerita tentang karnak temple ini dengan penuh antusias.  Walaupun ada juga diantara mereka yang kurang memperhatikan  karena sibuk mengambil foto untuk kenangan.
Yang menarik saat kita  memasuki pintu ke II, Aula Besar Hypostyle daerah pemujaan utama untuk Dewa Amun-Re (The great Hypostyle Hall on Precint of Amun-Re) denga luas 61 Acre atau kurang lebih 246.981 m2, yang dipenuhi dengan kolom-kolom besar yang diukir dengan indah.  Aula seluas 5.000 m2 ini dipenuhi 134 tiang kolom yang tersusun menjadi 16 baris.  Terdapat 122 kolom yang tingginya mencapai 10 meter dan 12 lainnya mencapai 21 meter dengan diameter lebih dari 3 meter.
Bentuknya yang besar dan nyaris bulat sempurna menjadikannya begitu istimewa, sehingga dibutuhkan sedikitnya 8 orang dewasa yang saling berpegang tangan untuk merangkulnya. Diperkirakan satu kolom ini memiliki berat 70 Ton. Bila berat rata-rata gajah dewasa Asia 4000 kg, maka berat 1 kolomnya bias mencapai berat 17,5 ekor gajah asia dewasa. Bisa anda bayangkan beratnya.
Setiap kolom berdiri di atas sebuah dudukan batu bulat yang berdiameter lebih besar sedikit dari kolomnya dengan ketinggian mencapai sepaha manusia dewasa. Yang dengan keberadaannya seakan menjadi pondasi berdirinya kolom. Â Terkadang kita lihat seakan dudukan tersebut bagaikan satu kesatuan dengan kolom yang ada. Tanpa perekat semen atau sejenis yang menyatukannya.
Setiap kolom pada bagian puncaknya pada umumnya memiliki ornament bunga yang cantik dan indah yang kadang satu sama lain berbeda ornament bunganya. Beberapa bermotif daun teratai, beberapa berbentuk daun lain; yang secara keseluruhan motif akhirnya membentuk bunga lotus atau teratai yang sedang mekar. Terutama pada kolom-kolom yang tinggi.
Sementara kolom-kolom yang tidak terlalu tinggi pada umumnya tidak memiliki ornament pada bagian atasnya. Â Namun ada beberapa yang memiliki ornament di tubuh kolomnya. Bahkan terkadang dibagian kolomnyapun tanpa ada ornament. Polos.
Hampir sebagaian besar kolom didekorasi dengan lukisan para dewa atau raja dan cerita kejadian atau mantera pujian yang terkait dengan pemujaan di kuil Karnak ini. Pemujaan terhadap dewa Amun-Re.