Ini karya luar biasa untuk seorang firaun wanita.  Loh...kok firaun nya wanita?  Bagaimana bisa?  Bagaimana mungkin wanita bisa melakuan hal luar biasa pada zamannya?  Ya...itulah hebatnya seorang wanita yang banyak tidak diketahui atau setidaknya tidak disadari oleh kaum pria. Kodrat fisiknya memang lemah, tapi..kekuatannya luar biasa. Â
Banyak fakta yang telah membuktikan bahwa kekuatan fisik wanita jauh dari kekuatan pria. Wahai pria yang merasa perkasa...sanggupkan engkau menanggung derita beban di perutmu selama 9 bulan sepuluh hari? Â Wahai pria...sanggupkah engkau mengurus rumah tangga dan mengurus anak-anak sepanjang hari setiap harinya hingga dia dewasa tanpa mengharap imbalan sepeserpun dari hasil kerjanya? Â Saya rasa, dua pertanyaan sudah cukup, dan anda tak akan mampu menjawabnya apalagi melaksanakannya.
Inilah yang terjadi pada diri Hatshepsut, seorang wanita yang lahir pada zaman. Lahir sebagai anak perempuan Firaun Thutmose I dan Ahmose sebagai Permaisuri utamanya. Yang dalam bahasa Mesir berarti "Wanita Terkemuka". Lahir pada 1507 SM dan meninggal pada 1458 SM. Yang berarti Hatshepsut hanya berusia 49 tahun. Â Dalam sejarah dikenal sebagai Firaun wanita yang paling berkuasa kedua setelah Firaun wanita "Sobekneferu" dari dinasti ke 12.
Ia menikah dengan Thutmose II, pewaris firaun setelah ayahnya, dan menjadi permaisuri utamanya. Pernikahannya melahirkan seoarang putrid yangbernama "Neferure" namun tidak melahirkan anak laki-laki sebagai calon penerus firaun. Â Sebagai firaun Thutmose II juga memiliki isti kedua dan seterusnya. Dari istri keduanya Thutmose II mendapatan anak laki-laki pewaris firaun berikutnya yang nanti akan bergelar Thutmose III.Â
Suami Hatshepsut, yaitu Thutmose II adalah Putra dari Thustmose I (Ayah nya Hatshepsut) dari istri keduanya yang bernama Mutnofret yang bergelar putri raja.
Thutmose II diperkiraan meninggal saat anak nya berusia muda, yang kemudian dinobatkan sebagai Thutmose III pada saat usianya sangat dini sekali. Karenanya Hatshepsut sebagai permaisuri utama mengemban tugas sementara sebagai pengganti firaun, sebagai Bupati. Â
Atau dalam istilah pemerintahan sekarang disebut Plt (Pelaksana tugas, yaitu pejabat yang menempati posisi jabatan yang bersifat sementara karena pejabat yang menempati posisi sebelumnya berhalangan atau terkena peraturan hokum sehingga tidak menempati posisi tersebut)
Memulai debut karier nya sebagai Bupati pada dalam masa pemerintahan Thutmose III yang belum bisa berperan sebagai raja pada 1479 SM dan terus memerintah hingga 1478 SM.  Hatshepsut  memerintah dengan menegaskan garis keturunan sebagai putri tunggal sang ayah Thutmose I dan Sang Ibu, Ahmose, Permaisuri utama. Pemerintahan Hatshepsut tercatat selama 22 tahun walau ada paker sejarah yang hanya mencatatnya 21 tahun 9 bulan.
Ahli sejarah mencatat pengesahannya sebagai firaun terjadi dimakam Ramose dan Hotnofer, dimana sebuah guci tembikar atau bejana ditemukan dicap dengan tanggal "tahun 7".  Sementara guci lain ditemukan bercap stempel "Istri Tuhan Hatshepsut" dan guci lain bermaterai "Yang Baik-Dewi Maatkare" oleh ekspedisi Museum Seni Metropolitan 1935-1936 di lereng bukit dekat Thebes.  Semua temuan membuktikan bahwa Hatshepsut diakui sebagi raja dan bukan sebagai ratu.
Dalam pemerintahannya Hatshepsut aktif melakukan perdagangan ke kerjaan tetangganya. Tercatat terjadi ekspedisi ke Punt yang diawasi dan mendanai langsung oleh Hatshepsut pada tahun ke Sembilan pemerintahannya yang menggunakan 5 buah kapal dengan panjang mencapai 21 meter dengan 210 orang yang di dalamnya termasuk 30 pendayung.
Banyak barang perdagangan yang dibeli dari Punt, terutama kemenyan dan mur serta membawa 31 pohon hidup yangdisimpan dalam keranjang. Yang perlu dicatat bahwa sebagian pohon tersebut ditanam di dekat Kuil Htshepsut.