Sebuah lembah di tepi barat sungai Nil yang bersebrangan dengan Thebes (Luxor Modern) di jantung Nekropolis Theban. Tepatnya di jurang utara Bukit Kapur Qurna, sebelah barat laut dier-el-bahri (wadi biben el-moluk). Sebuah lembah suci menurut kepercayaan Mesir Kuno yang dimiliki Dewi Mertseger (Dewi Kesunyian) dan Dewi Hathor.
Para Firaun mencari tempat untuk memyembunyikan makam mereka setelah sedikit putus asa karena makam para leluhurnya sering di bongkar para perampok makam yang tahu bahwa di dalamnya banyak disimpan harta yang sangat berharga.
Menurut kepercayaan mereka harta dan benda-benda lain yang berharga itu sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka di alam baka. Karenanya sering dalam makam para raja dan bangsawan masa firaun ditemukan benda-benda yang menjadi kesayangannya dan kebutuhan mereka di dalam makam tersebut.
Hingga mereka menemukan sebuah lembah yang dikelilingi tebing-tebing tinggi dengan sebagian puncaknya yang berbentuk pyramid. Yang sekarang dikenal dengan “Lembah Para Raja”.
Sebuah lembah dimana hampir 500 tahun dari abad 16 hingga 11 SM, makam-makam batu digali untuk para Firaun dan bangsawan terkemuka kerajaan baru (Masa dinasti ke 12 – 20 Mesir Kuno). Lembah yang berada di sebuah Wadi ini terbagi dua. Disebelah Timur dan barat. Sebagian besar makam kerajaan ada di sebelah barat.
Firaun yang pertama memilih lokasi pemakaman untuk dirinya di lembah ini adalah Thitmosis I. Diikuti oleh para firaun penerusnya yang juga menggali kuburannya di lembah ini
Untuk mencapai Lembah Para Raja, semua wisatawan harus menggunakan mobil khusus (seperti mobil “odong-odong” yang ada di taman wisata) yang akan membawa mereka ke titik terdekat, tentunya setelah membayar tiket masuk. Dari tempat ini kita harus berjalan kaki menuju titik-titik makam para raja yang dibuka untuk umum. Hal ini dilakukan pengelola guna menjaga kondisi tanah agar tidak merusak kondisi makam yang memang sudah berusia tua.
“Valley of The King” sejak ditemukan dan dilakukan eksplorasi arkeologi pada akhir abad 18 hingga penemuan makam terakhir pada tahun 2008 diketahui memiliki 63 makam dan ruangan, dari yang sebuah lubang sederhana hingga sebuah makam kompleks dengan lebih dari 120 kamar, yang merupakan ruang makam utama tokoh-tokoh kerajaan serta sejumlah bangsawan tinggi Kerajaan Baru Mesir.
Di dalam makam akan kita temui dekorasi dan pemandangan yang bersumber dari Mitologi Mesir Kuno. Penggambaran tentang konsep-konsep kehidupan dan akhir kehidupan serta cara-cara pemakaman yang dilakukan. Sayangnya hampir sebagian besar makam yang ada sudah dijarah orang, semua harta warisan budaya Mesir Kuno itu hilang dan banyak diperdagangkan dipasar gelap dunia.
Sisa yang ada hanya ruangan makam dengan dekorasi yang tetap menawan yang semuanya tetap menunjukan betapa besar kekuasaan Firaun. Sebagian mungkin masih dapat diselamatkan dan kini masih dapat kita lihat di Egyptian Museum di Cairo.