Ziarah ke Keluarga Nabi Ibrahim As. di Masjid Ibrahim Al Khalil di kota Hebron dan Bethlehem untuk melihat gereja Nativity dan Sholat di Masjid Umar Ibn Khatab ra. Kami menghabiskan tiga hari dua malam di Jerussam untuk khusuk beribadah di Masjid Al Aqsha ("Menggapai Tahajud dan Subuh di Masjid Al Aqsha" 3 episode sudah dimuat di Kompasiana) dan mengekplorasi kota tuanya.
Dari Jerusalem kami meninggalkan Palestina yang diduduki Israel melalui Taba Border yang berbatasan dengan Mesir. Melalui jalur bekas kampungnya Nabi Luth As yang diazab Allah; menyaksikan bertemunya dua laut dekat kota Eilat yang “diyakini?” tempat Nabi Musa As. bertemu dengan Nabi Khaidir As. seperti diceritakan dalam surat al kahfi.
Di wilayah Mesir kami melalui gurun Sinai dan bermalam di sana untuk menapak tilasi pertemua Nabi Musa dengan Allah di atas bukit tursina yang kisah petualangannya sudah dimuat dalam Kompasiana dengan judul “Menaklukan Bukit Tursina diusia senja” yang dimuat dalam 3 eposide.
Di Mount Sinai kami juga mengeksplor Saint Chaterine, dan Maqom Nabi Harun As. dan relif alam tentang sapi samiri disebuah batu cadas. Melanjutkan perjalanan ke Sharm el Sheikh untuk bermalam. Dari sana kami menuju Aswan untuk persiapan perjalanan dengan Kapal Pesiar Nil dengan sebelumnya mengunjungi Abu Simbel.
Semua perjalanan dari Abu Simbel hingga Luxor per detik ini ini sudah dimuat di Kompasiana. Kini tinggal “ending” nya. Mengeksplorasi Luxor dengan sisa tenaga yang ada, sambil tetap tersenyum bahagia.
Kopi hangat itu belum habis uapnya saat seorang peserta menepuk bahu seraya berkata, “Jam berapa kita berangkat mengeksplorasi Luxor?” Saya terperangah, sambil tersenyum, lalu berkata,”Sebentar lagi pukul 09.30 kita segera berangkat”.
Dari jendela restauran kapal pesiar kulirik di atas sana, sebuah bus sudah terparkir sempurna, siap mengantar semua peserta. Kopi hangatpun kuhabiskan dan segera ke kabin untuk persiapan, karena masih ada 15 menit waktu tersisa.
Dalam bus yang baru saja bergerak, usai berdoa, suasanapun ceria setelah saya membuat permainan sederhana yang mengundang gelak tawa. Semua tampak segar dengan senyum sumringah, gelak canda ceria tak henti-hentinya.
Terlihat sedikit eforia. Walau tampak lelah di wajah tapi keceriaan dan rasa bahagia tak bisa disembunyikan, karena besok saatnya kami semua kembali ke keluarga. Pulang ke Jakarta.
Sehingga hari ini rasanya kami ingin mengeksplorasi semua objek wisata di Luxor dengan tenaga yang tersisa. Masya Allah, mereka memang luar biasa. Dan kami akan memulainya dari sebuah lembah, “Lembah Para Raja” (Valley of The King), yang juga dikenal sebagai Lembah Gerbang Para Raja.