"Kamu mau nyaleg lagi tahun ini?" tanya Udin saat tahu jika kali ini,aku pun kembali mencalonkan diri sebagai Caleg DPR Pusat.
"Ah iseng saja, kalo jadi syukur kalau pun tidak jadi nggak apa-apa?" kataku.
"Lho kamu ini bagaimana? Kalau mau nyaleg yang serius dan siapkan mental kuat dan yang paling utama lagi dan sangat prinsip, kamu harus menyediakan uang banyak?" kata Udin.
"Aku tahu semua itu,namun kamu sendiri tahu keadaanku, bagaimana bisa memiliki uang kalau untuk kehidupan sehari-hari saja suit,"Â
"Ha..ha..ha..Kalau kere mah jangan suka macam-macam segala....Tahu nggak kamu setiap calon yang jadi..itu tidak semuda membalikkan tangan?"
"Memangnya bagaimana?"
"Banyak calon gagal telah menghabiskan uang milyaran, akhirnya terpaksa masuk rumah sakit jiwa, karena mendadak stres dan tidak mau menerima jika dia kalah"
"Memang banyak yang begitu...bahkan aku baca dalam berita, karena gagal tidak terpilih, maka bantuan karpet yang sudah diberikan ke masjid, dia ditarik lagi...he...he..." kataku.
"Nah, kamu berani mencalonkan, kamu punya uang berapa?"
"Tadi kan sudah aku katakan, aku tidak punya uang, kamu sendiri tahu pekerjaan sehari-hari aku...untuk bisa mencukupi nafkah sehari-hari saja, sudah untung?"
"Nih aku mau kasih kabar gembira, maukah kamu ada yang mensponsori biaya semuanya, pokoknya kamu pasti jadi?"Â