Mohon tunggu...
sari kusumahati
sari kusumahati Mohon Tunggu... Apoteker - farmasi,praktisi tanaman obat Indonesia , trainer

Saya seorang farmasi, konsentrasi ilmu pada pendidikan dan kesehatan, praktisi produk dan trainer pengembangan produk tanaman obat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua yang Juga Berevolusi Industri 4.0

15 Agustus 2019   10:24 Diperbarui: 15 Agustus 2019   10:55 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4.manajemen manusia

5.berkoordinasi dengan orang lain

6.kecerdasan emosional

7.penilaian dan pengambilan keputusan

8.berorientasi servis

9. negosiasi

10 fleksibilitas kognitif/ kemampuan rasional yang fleksibel.

Kesimpulannya  adalah pendidikan yang mengarah untuk memiliki  kemampuan kepempimpinan, berpikir kritis, bisa berkomunikasi, bisa bernegosiasi dan yang tidak kalah penting bisa bekerjasama. Karena kerjasama saat ini sudah mulai menurun dikarenakan perubahan perilaku manusia yang pada zaman milenial  ini bersosialisasi sudah berkurang (egois) dan serba ingin instant. Padahal semua perubahan diperlukan proses, fokus , disiplin, kerja keras, tangguh  dan  dibutuhkan kesabaran.

Oleh karena itu peran keluarga sebagai pondasi pendidikan untuk  kesukesan anak di era Revolusi industri 4.0 juga harus selaras dan seimbang. Tidak bisa sepenuhnya kita serahkan pada sekolah dan perguruan tinggi. Orang tua juga harus melatih soft skill dalam mendidik anak. Sikap otoriter yang mejadi paradigma orangtua bahwa orangtua selalu benar dengan dalih  karena lebih pengalaman sudah tidak diperlukan lagi. Seperti yang saya sebut diatas bisa berkomunikasi , bernegosiasi dengan anak bila anak / orangtua menginginkan sesuatu , mengajak anak bisa berkoordinasi dengan orang lain semisal mengikutkan anak kegiatan belajar kelompok dan bermain sesering mungkin selain melatih motorik kasar dan halus juga untuk mengurangi anak bergantung dengan gadget serta melatih kepemimpinan, tumbuhkan rasa empati dengan sesama dan sikap menolong yang berorientasi servis/ pelayanan dan jangan menjadikan anak sebagai orang yang egois untuk selalu dilayani.

Melatih mereka untuk menjadi decision maker dalam satu masalah yang timbul sehari hari baik di sekolah , kampus atau lingkungan lain, pancing mereka untuk berpikir kritis untuk menjadi pemecah masalah dan bukan menambah masalah. 

 Satu hal lagi , sikap dan perilaku orangtua adalah prototype bagi anak. Memang orangtua bisa belajar dengan gadget untuk mengikuti perkembangan yang terjadi , Namun gunakan gadget dengan bijak, akan lebih baik orang tua sering mengikuti perkembangan informasi orientasi ke masa depan . Bagaimana dengan perkembangan baik lokal maupun global 5, 10  tahun kedepan karena itu yang akan dihadapi bersama.  Lebih sering berkomunikasi dengan anak , jangan sampai anak kita terbawa revolusi tanpa arah yang menjadikan anak  kita jauh dari kata SUKSES.

sekian dari saya 

salam sukses untuk orang tua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun