Mohon tunggu...
Hobby Pilihan

Esai Komparatif: Boxer "Animal Farm" dan Netizen Indonesia

20 Maret 2019   10:19 Diperbarui: 20 Maret 2019   10:31 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.yorknotes.com

Kenapa saya bilang begitu? Masih ingat kasus Z yang dilakukan calon pemimpin A kemudian dihujat netizen? Kesalahan A juga dilakukan oleh calon pemimpin B dan mungkin juga C dan D, tetapi kenapa jika itu adalah pemimpin pilihan kamu lalu kamu biarkan hal itu lewat saja? Padahal siapapun pelakunya, Z adalah hal yang dibenci sesama kaummu dan mungkin di masa depan akan menyakitimu juga.

Di Peternakan Hewan, Boxer tidak bisa membaca. Tetapi istrinya Clover yang digambarkan sebagai sosok penuh simpati hanya bisa merasakan sesuatu yang salah dalam pemerintahan para babi. Sayangnya, dia tidak bisa mengingat apa yang benar meski tahu ada yang keliru.

4. Dijagal

Tahu tidak, nasib kita jika terus menerus menjadi Boxer? Kita dijagal.

https://www.yorknotes.com
https://www.yorknotes.com
Pada akhir cerita, Boxer yang terus bekerja keras hingga masa pensiunnya jatuh sakit. Para babi menunjukkan kepedulian mereka dengan menyampaikan pada para binatang bahwa mereka akan mengirimkan Boxer ke dokter hewan di kota karena fasilitas di peternakan mereka tidak memadai. 

Namun, beberapa hewan yang bisa membaca tahu kuda itu dibawa mobil ke penjagalan. Hanya beberapa hari kemudian Boxer dikabarkan meninggal karena sakit dan jenazahnya dikubur di sekitar rumah sakit. Padahal yang terjadi para babi mendapatkan uang untuk pesta wiski mereka dari penjagal Boxer.

Sobat netizen, kita bukan kuda yang sulit menghafal abjad dan hidup dengan ideologi Binatangisme. Kita punya internet dan buku. Kita boleh bersuara. Cobalah Googling lebih banyak fakta dan berita dan perbanyak berdiskusi sebelum berusaha membela mati-matian. Penguasa (atau calon) kita bukan para babi (semoga), tetapi ini bukan tentang babi atau kuda. Ini tentang menggunakan akal atau jadi dijagal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun