Di akhir, saya merasa pembangunan tokoh berikut latarnya menjadi sia-sia ketika ada tokoh pada akhirnya tewas demi efek dramatis menolong Riana (padahal mereka bisa aja melarikan diri bersama, misalnya). Bagi saya, sangat sayang jika tokoh-tokoh yang latarnya kaya itu harus mati padahal mereka potensial digali lagi. Belum lagi, kematian salah satu tokoh juga cukup ganjil. Tidak ada penjelasan yang masuk akal pula dari mana tokoh itu tahu cara "menyelesaikan" musuh mereka di detik-detik terakhir sebelum kematiannya.
Soal menakutkan atau tidak, film ini punya jump-scare yang khas dengan suara yang dibuat hantu ketika dia akan muncul. Cara yang sama yang digunakan Ibu di film 'Pengabdi Setan' atau hantu di 'Conjuring'. Namun seringkali, tokoh yang hampir semuanya punya bakat indigo itu bisa melihat hantu kapan saja tanpa memberikan clue pada penonton.
Film ini juga menyuguhkan beberapa adegan lawak, meskipun sehari setelah menonton saya sudah lupa apa kalimatnya (artinya tidak terlalu mengena). Tapi yang saya masih ingat adalah rasa gemas pada Anggi yang digambarkan tidak hanya pemberani tetapi juga lucu dalam film ini.
Rating
Saya kasih film ini rating 7/10 karena sudah memberikan saya informasi mengenai siapa Riana dan Riani meski tidak banyak kalimat yang diucapkan Riana. Namun seperti yang sudah saya tulis, akhir dari film ini terasa kurang nampol jika dibandingkan dengan bagian awal cerita yang sudah baik.
Film ini akan rilis pada 14 Maret 2019 di seluruh Indonesia. Sekian!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H