Mohon tunggu...
Film Pilihan

Ulasan Film "The Sacred Riana: Beginning"

12 Maret 2019   12:20 Diperbarui: 12 Maret 2019   19:10 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pecinta sulap dan ajang pencari bakat, nama Riana dan mungkin bonekanya Riani sudah sangat familiar. Kisah misterius The Sacred Riana yang memenangkan Asia's Got Talent 2017 diangkat sebagai sebuah film yang disutradarai oleh Billy Christian .

Kebetulan saya mengikuti Gala Premiere yang digelar pada 11 Maret 2019 di Plaza Senayan, Jakarta. Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk menonton dan benci spoiler, baiknya kamu tidak melanjutkan membaca ulasan ini.  [SPOILER ALERT]

Namun, bagi kamu yang nggak masalah spoiler, yuk mari lanjut ke ulasannya:

Cerita

Riana kecil hidup bersama ayah dan ibunya yang menjalankan bisnis "kematian". Rumah mereka adalah rumah duka. Ayahnya (Prabu Revolusi) menjual peti mati sedangkan ibunya (Citra Prima) adalah perias mayat. Riana sering mendapatkan ejekan dari temannya dan kurang perhatian dari orangtuanya sehingga dia tumbuh menjadi anak yang pendiam dan tidak bisa bersosialisasi dengan anak lainnya. Sementara, dia bisa melihat hantu di sekitarnya.

Tangkapan layar oleh penulis | youtube.com/billychristian
Tangkapan layar oleh penulis | youtube.com/billychristian
Suatu hari keluarga Riana harus pindah ke rumah Om Johan (Willem Bevers) karena rumah duka mereka dilanda kebakaran. Om Johan kebetulan adalah pengusaha barang antik. Di sanalah Riana bertemu boneka yang disusupi arwah anak perempuan berwajah Belanda bernama Annie (Brooklyn Alif Rea). Meski Riana bersikeras boneka yang diberinya nama Riani itu tidak jahat, namun kejadian demi kejadian buruk menimpa keluarga mereka.

Konflik

Kondisi Riana yang "berbeda" membuat orang tua dan guru Bimbingan Penyuluhan, Bu Klara (Aura Kasih), prihatin. Klara pun tidak keberatan membantu Riana "sembuh". Klara tidak sendiri, dia membawa tiga anak indigo lainnya yaitu Lusi (Agatha Chelsea), Hendro (Anggrean Ken) dan si kecil Anggi (Ciara Nadine Brosnan) untuk menemani Riana di rumah.

Tangkapan layar oleh penulis | youtube.com/billychristian
Tangkapan layar oleh penulis | youtube.com/billychristian
Masing-masing teman baru Riana memiliki latar mereka masing-masing. Mereka kemudian harus berhadapan dengan musuh yang sosoknya cukup mengerikan bagi anak-anak peremuan. Serial killer ini ingin merebut Riani dari Riana ketika semua orang percaya bahwa Riani adalah hantu jahat. 

Komentar

Film ini berdurasi sekitar 2,5 jam, cukup lama. Perjalanan ceritanya memang cukup detail mulai dari kembang tumbuh Riana, pertemuan Riana dan Riani, perkenalan karakter-karakter sahabat baru Riana hingga klimaks dan anti klimaks. Pada babak-babak awal, saya menikmati alur cerita yang membuat saya mengerti kenapa Riana berbeda. Sequence cerita dibangun dengan rapi. Namun pada babak-babak sepertiga akhir, saya mulai merasa ingin segera keluar dari bioskop. Ini karena penyelesaian klimaks yang menurut saya timpang dengan pembangunan konflik yang cukup bagus di awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun