Mohon tunggu...
Kusno Haryanto
Kusno Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Apoteker yang Merdeka

Assessor Of Competency BNSP No.Reg.MET.000.003425 2013, Apoteker alumni ISTN Jakarta, Magister Farmasi Universitas Pancasila Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Magister Bisnis Farmasi, Solusi Awal Apoteker untuk Menjadi Kaya

1 September 2016   19:52 Diperbarui: 1 September 2016   20:01 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akhirnya diputuskan  untuk memilih belajar di jurusan bisnis farmasi lah  yang  menjadi pilihan penulis untuk mengambil gelar di program Magister Ilmu Kefarmasian  Universitas Pancasila. Penulis menimbang  inilah  sebenarnya pilihan  yang paling  realistis  bagi  penulis dan kawan – kawan yang berprofesi sebagai Apoteker ketika berencana untuk melanjutkan kehidupannya.

Penulis menyebut “berencana untuk melanjutkan  kehidupannya”  didasarkan kepada ditemukannya berbagai surat keputusan organisasi profesi Apoteker dibanyak daerah yang  sewenang – wenang  seperti  mengemis untuk menjadikan upah jasa profesinya  menjadi manusiawi menurut ukuran perutnya sendiri.

Menjadi kaya dengan menggeluti profesi sebagai Apoteker adalah hal yang mustahil untuk saat ini. Ini tercermin dari banyaknya  ketua – ketua organisasi profesi Apoteker yang dalam dua  tahun ini gemar mengeluarkan surat keputusan tentang besaran gaji  ( yang  selalu  mereka ubah dengan istilah upah jasa profesi ) didaerahnya masing – masing.

Para ketua – ketua ini mungkin baru saja menyadari betapa minimnya besaran   pendapatan dari seorang Apoteker yang bekerja di Apotek sehingga tidak bisa menjadikan seorang Apoteker menjadi orang yang terlihat mampu membeli ini dan itu dengan  mudah dikehidupannya, sehingga dengan keterkejutannya  itu lalu ketua – ketua ini dengan serabutan  membuat surat keputusan yang berisi tentang nilai upah  jasa profesi yang sesungguhnya hanya menjadi bahan tertawaan banyak orang.

Disebuah Universitas swasta di Jakarta yang terbilang cukup bonafid yang menyelengarakan program Magister Ilmu Kefarmasian yakni Universitas Pancasila, terdapat empat konsentrasi yang bisa dijadikan pilihan bagi mereka – meraka terutama Apoteker untuk belajar dan kemudian mengaplikasikan ilmu yang didapatnya dalam kehidupan mereka setelah lulus nanti.

Ke empat konsentrasi  itu adalah konsentrasi farmasi rumah sakit, konsentrasi pengembangan  bahan obat bahan alam, konsentrasi  pengembangan kosmetika bahan alam dan konsentrasi bisnis farmasi. Dari ke empat konsentrasi itu ternyata konsentrasi bisnis farmasilah yang paling banyak peminatnya.

Saat penulis iseng – iseng bertanya sambil membuang waktu kepada mereka yang memilih konsentrasi bisnis farmasi dapat penulis simpulkan bahwa mereka yang  hampir semuanya  berprofesi Apoteker  ini akhirnya memilih Magister Bisnis Farmasi dikarenakan mereka menyadari bahwa hidup dengan  berpenghasilan sebagai Apoteker masih jauh dari layak, mereka ingin keluar dari zona aman yang sesungguhnya tidak  mengenakan untuk beralih menjadi wiraswastawan (kata lain dari  pengusaha)  dibidang farmasi.

Menurut sebagaian dari mereka dengan  bergelar Apoteker  dan memiliki pengalaman kerja sebagai Apoteker mereka merasa lebih mampu  dan yakin untuk membangun dan menciptakan  usaha sendiri dibisnis farmasi yang tentunya keuntungan dari bisnis itu dapat lebih besar dari penghasilan mereka selama ini.

Konsentrasi farmasi rumah sakit pada pilihan ini memiliki  tujuan program pengembangan keahlian  farmasi  klinik dan manajemen farmasi rumah sakit yang dapat bekerjasama dengan komunitas pelayanan kesehatan, dengan  sasaran  program  untuk  menghasilkan magister farmasi khususnya farmasi rumah sakit yang dapat bekerjasama dengan perawatan pasien dan pelayanan kesehatan.

Konsentrasi ini menurut penulis hanya menghasilkan “ new job seekers “ saja, dimana lulusannya tidak ciptakan sebagai pengusaha atau wiraswastawan. Konsentrasi pengembangan bahan obat bahan alam yang memiliki tujuan program pengembalian kemampuan industri farmasi yang memanfaatkan bahan baku alam Indnesia dengan sasaran program untuk menghasilkan magister farmasi yang secara ilmiah dan  profesional mampu mengembangkan pemanfaatan bahan baku alam Indonesia untuk obat – obatan.

Konsentrasi inipun menurut pendapat penulis hanya menghasilkan  pencari – pencari kerja baru, sebab betapa mahalnya biaya riset untuk menemukan sebuah obat yang mumpuni yang berasal dari bahan alam Indonesia dan ini tidak mungkin dikerjakan  dengan  modal  sendiri.

Pada konsentarsi pengembangan kosmetik bahan alam yang memiliki tujuan  program  pengembangan kemampuan industri kosmetika yang memanfaatkan bahan baku baku alam Indonesia memiliki sasaran program  menghasilkan magister farmasi yang secara ilmiah dan professional mampu mengembangkan  pemanfaatan bahan baku alam Indonesia untuk kosmetika, konsentrasi inipun tidak berbeda dengan dua diatas sebelumnya yang lagi – lagi menurut penulis hanya menghasilkan pelamar – pelamar kerja baru, dimana memang tidak mungkin secara individu atau berkelompok kecil mampu memiliki modal yang sangat besar untuk mampu mengembangkan kosmetik bahan alam yang tentunya sangat mahal, sedangkan pada konsentarsi bisnis farmasi jelas sangat berbeda dengan ketiga konsentarsi diatas.

Konsentrasi bisnis farmasi yang memiliki tujuan program pengembangan kemampuan dan ketrampilan manajerial di bidang bisnis farmasi, makanan dan kosmetika serta strategi bisnis dengan sasaran program mengahasilkan magister farmasi yang secara ilmiah dan profesioanal mampu melaksanakan pengembangan dan manajemen bisnis farmasi.

Konsentrasi inilah yang menurut pendapat  penulis yang akan mengahasilkan para pencipta lapangan kerja, bukan pelamar kerja. Kalimat  memiliki tujuan program pengembangan kemampuan dan ketrampilan manajerial di bidang bisnis farmasi, makanan dan kosmetika serta strategi bisnis adalah kalimat yang ditujukan untuk calon – calon entrepreneur dibidang produk kefarmasian. Lulusan ini sudah dapat dipastikan akan segera menciptakan lapangan kerja dengan modal minim sekalipun.

Berbeda dengan tiga konsentrasi  lainnya, lulusan magister  konsentrasi bisnis farmasi tidak memerlukan  lahan dan modal yang besar untuk menjadikan dirinya sebagai pengusaha baru. Inilah  mengapa diatas penulis menyarankan bagi kawan – kawan yang berprofesi Apoteker untuk memilih dan mengambil konsentrasi bisnis farmasi bila berniat melanjutkan kehidupannya.

Masih  banyak  peluang  untuk  mendirikan  bisnis  yang  berkenaan dengan farmasi sejauh kawan – kawan Apoteker memiliki kemampuan manajerial dan visi yang baik untuk merubah  kehidupan hari ini, dengan terus duduk disebuah Apotek bertahun – tahun  rasanya bukan  menjadi pilihan yang bijak untuk saat ini dengan  mengingat surat keputusan ketua – ketua organisasi profesi Apoteker di banyak daerah  yang  justru  sudah menegaskan upah, gaji atau  jasa profesi Apoteker adalah sangat  rendah. Semoga tulisan ini menginspirasi kawan – kawan yang berprofesi Apoteker untuk segera berbenah menata ulang  rencana hidup kedepan, tetap di Apotek sebagai buruh Apoteker atau belajar sebentar untuk kemudian menjadi  pencipta lapangan kerja untuk Apoteker ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun