Mohon tunggu...
kusniawati
kusniawati Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswi/ Hubungan Internasional/ Universitas Darussalam Gontor kampus putri

mahasiswi hubungan internasional, hobi membaca dan menulis dan salah satu karya yang telah di terbitkan adalah Sahabat until Jannah. penulis wattpad Amatir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aghnia Mumtazah, Katakanlah Kebenaran Jangan Membenarkan Pernyataan

25 September 2022   09:00 Diperbarui: 25 September 2022   09:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebenarnya Aghnia sudah sangat risih melihat maupun mendengar berita yang dimuat media. Islam Agama yang perlu dipertanyakan, si Peci Hitam yang Munafik, dan berbagai Headline berita yang sengaja menyudutkan Agama Islam.

Angin sejuk semakin bergerak memainkan ujung jilbab panjang yang Aghnia kenakan. Sudah dua hari ini Aghnia melakukan riset terkait kasus itu. Disaat media-media memperlihatkan info data nominal uang yang menjadi objek permasalahan, akan tetapi Aghnia melihat kasus tersebut dari perspektif atau sudut pandang yang berbeda.

"Kalau pun oknum tersebut terbukti bersalah, apa yang menjadi alasan dia melakukan hal tersebut?" guman Aghnia pelan seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Dan kalaupun dia bersalah, secara rasional Agama yang dia anut tidak patut disalahkan" gumamnya lagi.

Kenapa Aghnia mengatakan dalam kasus ini Agama Islam tidak patut disalahkan? Jawabanya adalah karena dalam islam ada satu konsep yang disebut dengan konsep Rububiyah. Yang mana dalam konsep tersebut menjelaskan terkait hubungan antara Manusia dengan sang pencipta (Allah SWT). 

Jikalau oknum tersebut terbukti bersalah, jika dikaitkan dengan Agama Islam yang dianut, seharusnya yang menjadi pertanyaan disini yaitu apakah Amal ibadah yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT? Apakah sholat yang dia tunaikan atas dasar Lillahi Ta'ala? atau malah sebaliknya, hanya untuk menggugurkan kewajiban? Na'udzubillah Minsyari dzalik.

"Aghnia...."

Aghnia tersentak kaget mendengar suara cempreng yang memanggil Namanya, Haninah. Salah satu teman kampus yang sering kali menjadi teman diskusi Aghnia di kelas.

"Assalamu'alaikum Haninah" salam Aghnia seraya mengusap dadanya pelan untuk menghilangkan keterkejutannya.

"Hehehe, Wa'alaikumussalam Mbak Aghnia Mumtazah" Jawab Haninah dengan cengiran khasnya.

Tanpa dipersilahkan duduk, Haninah langsung duduk di kursi kosong didepan Aghnia. Ya, dari tadi Aghnia sedang menikmati semilir angin di bawah pohon besar yang tepat berada di tengah-tengah taman kampus. Seakan dirancang sebagai tempat nongkrong penghuni kampus, pohon tersebut di kelilingi oleh kursi-kursi kayu yang sengaja ditempatkan disana oleh Universitas.

"Kayaknya dari tadi aku lihat kamu sudah berjam-jam duduk disini sendirian, ngapain sih?" tanya Haninah penasaran seraya melebih-lebihkan fakta dibalik ucapanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun