DESKRIPSI STUDI KASUS
Saya mengajar selama 9 tahun di SMA Islam Terpadu Granada Tangerang sebagai guru bidang studi ekonomi. Terdapat kendala di dalam kegiatan pembelajaran yang saya lakukan, terutama permasalahan internal belajar yang dialami peserta didik yaitu masih rendahnya minat dan fokus belajarnya. Faktor internal seperti minimnya perasaan senang, perhatian dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Faktor eksternal seperti pembelajaran masih membosankan, belum terfokus kepada peserta didik, dan materi pembelajaran yang masih dalam level hafalan.
Berdasarkan observasi praktik pembelajaran interaktif yang telah saya lakukan, maka dapat diperoleh latar belakang dari penulisan studi kasus ini, yaitu rendahnya minat dan fokus belajar peserta didik dalam pembelajaran ekonomi.
Permasalahan yang saya bahas sangat penting untuk diteliti lebih lanjut dikarenakan akan berpengaruh pada kemampuan ketercapaian hasil belajar peserta didik serta merencanakan pembelajaran selanjutnya.
ANALISIS SITUASI
Berdasarkan hasil observasi melalui sebaran angket minat dan fokus belajar peserta didik sebelum pembelajaran berlangsung di kelas X IPS SMA Islam Terpadu Granada, diperoleh data bahwa sebagian besar peserta didik masih cenderung pasif saat pembelajaran karena minatnya untuk belajar masih rendah dan mereka cenderung hanya menerima pembelajaran searah saja.
Hal tersebut disebabkan model pembelajaran yang bersifat konvensional, metode mengajar monoton, media pembelajaran yang digunakan belum inovatif. Pembelajaran yang lebih menekankan hafalan materi kurang meningkatkan kemampuan hots peserta didik. Metode pembelajaran kurang inovatif dan cenderung monoton juga dapat menghambat perkembangan kreativitas peserta didik. Hal yang seperti inilah yang menyebabkan minat dan fokus peserta didik masih rendah.
Peran dan tanggung jawab saya yaitu sebagai pembimbing, fasilitator, sumber belajar, motivator, pengelola kelas, dan evaluator. Selain itu sebagai seorang guru juga harus dapat menumbuhkan pembelajaran yang baik serta bermanfaat bagi peserta didik dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan bervariasi yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pihak yang terlibat dalam perencanaan dan asessmen yaitu saya sendiri yang bertugas untuk membuat perencanaan dan evaluasi pembelajaran, teman sejawat yang memberikan masukan melalui observasi dan evaluasi demi perbaikan dalam pembelajaran, peserta didik yang menjadi target pembelajaran dan kepala sekolah juga merupakan pihak yang sangat mempunyai peranan penting dalam mensupport kegiatan ini.
Tantangan dan hambatan dalam merencanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran adalah bagaimana menggunakan model pembelajaran yang bersifat student center yang akhirnya berpengaruh terhadap minat dan fokus belajar peserta didik.
ALTERNATIF SOLUSI
Berbagai permasalahan yang saya temukan dalam praktik pembelajaran interaktif, menuntut saya menentukan alternatif solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Alternatif solusi yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
Guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berbasis teknologi. Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran berbasis proyek/kegiatan sebagai media utamanya. Peserta didik memulai dengan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Adapun sintak project based learning dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Menentukan pertanyaan mendasar. Diawali dengan guru memberikan pertanyaan yang menantang dan menuntun peserta didik tentang materi pembelajaran yang akan dibahas.
- Mendesain perencanaan. Guru membimbing peserta didik untuk mendesain perencanaan proyek yang akan dikerjakan.
- Membuat jadwal. Peserta didik didampingi oleh guru dalam membuat jadwal kegiatan dari pelaksanaan proyek berdasarkan perencanaan yang telah di desain.
- Monitoring dan evaluasi. Guru melakukan monitoring terhadap peserta didik dalam melaksanakan proyek yang telah di desain.
- Pengujian hasil. Setelah proyek terlaksana, selanjutnya guru akan melakukan penilaian atas ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Disini guru harus menilai secara autentik.
- Evaluasi pengalaman. Ini merupakan tahap akhir dari pembelajaran. Dalam kegiatan ini peserta didik dan guru melakukan refleksi melakukan refleksi.
Saya menggunakan aplikasi canva untuk menunjang pembelajaran yang inovatif. Canva adalah alat desain yang memungkinkan untuk merancang desain dan mempublikasikannya dalam platform apapun. Melalui media ajar canva dihasilkan desain yang menarik minat peserta didik sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan. Aplikasi Canva pun dapat digunakan guru untuk mengajarkan pengetahuan, kreativitas, dan keterampilan, sehingga akhirnya media ini dapat diaplikasikan peserta didik dalam berbagai bidang kehidupan.
EVALUASI
Manfaat dan dampak dari praktik pembelajaran interaktif yang saya lakukan adalah pembelajaran di kelas menjadi lebih inovatif, peserta didik lebih aktif dan kreatif, minat dan fokus belajar serta partisipasi peserta didik semakin meningkat. Dan pada akhirnya di dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai pengetahuan peserta didik sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran project based learning dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini terlihat dari peserta didik yang lebih fokus, bersemangat, aktif dan kreatif saat kegiatan pembelajaran. Saat pembuatan projek sebagian besar peserta didik merasa senang karena melatih keterampilan dalam menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan serta keterampilan/skill teknologi khususnya media canva yang dimilikinya secara nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H