Demikianlah kaum muslimin menang pada momentum tersebut karena pertolongan dari Alloh azza wa jalla.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada bulan Syawal tahun 8 H, terjadilah peristiwa Perang Hunain. Disebut Perang Hunain karena peristiwa ini meletus di Hunain, sebuah lembah yang terletak antara Makkah dan Thaif.
Saat itu kaum muslimin berjumlah 12.000 pasukan, sementara musuh berjumlah 4.000 pasukan.
Dalam artian, saat itu kaum muslimin 3 x lebih banyak dari musuh.
Ketika para sahabat melihat jumlah tentera yang besar itu, ada di antara mereka yang berkata, “Sama sekali kita tak akan kalah, kerana jumlah tentera kita jauh lebih besar daripada musuh.”
Apa akibatya?
Singkat cerita, kaum muslimin saat itu mengalami kekalahan pada sesi awal. Mengapa?
1. Karena diantara pasukan kaum muslimin, mengandalkan kekuatan jumlah, berbangga dengan jumlah pasukan. Bukan kekuatan keimanan.
2. Ada 2.000 personil pasukan kaum muslimin diatara 12.000 personil yang ternyata baru memeluk agama Islam (muallaf).
Alloh azza wa jalla berfirman,
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukmin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi bongkak kerana banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas ini telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai.”
(Al Qasas : 85)