Bismillahirrohmaanirrohiim
Catatan Harian para Sahabat Rosululloh -shollallohu alayhi wasallam-
MARI sejenak kita duduk atau berbaring membaca artikel ini, kita akan mengenang kembali peristiwa peperangan di masa Rosululloh shollalohu alayhi wasallam. Bagaimana hiruk-piruk para sahabat saat melawan musuh, kekuatan pasukan kaum muslimin dan juga sebab-sebab kekalahan kaum muslimin.
Pertama, mari kita menengok peristiwa Perang Khandaq (Ahzab). Khandaq berarti Parit. Nama ini digunakan untuk menyebut sebuah perang yang terjadi pada tahun 5 H ke Madinah (Tahun 627 Masehi). Perang Khandaq adalah perang umat Islam melawan pasukan sekutu yang terdiri dari Bangsa Quraisy, Yahudi, dan Gatafan. Perang Khandaq disebut juga Perang Ahzab, yang artinya Perang Gabungan.
Pada saat itu jumlah umat Islam masih sedikit, hanya sekitar 3.000 personil, padahal jumlah pasukan musuh telah mencapai 10.000 personil.
Bayangkan, jumlah musuh 3 x lipat dari jumlah kaum muslimin.
Namun, singkat cerita, kaum muslimin tetap menang dalam peperangan ini. Mengapa?
Karena sarana yang digunakan Rasulullah shollallohu alayhi wasallam dan para sahabatnya dalam peperangan ini (perang Khandaq) sama dengan sarana yang pernah digunakan dalam perang Badr. Yaitu sarana mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla. Sarana inilah yang senantiasa digunakan Rasulullah shollallohu alayhi wasallan setiap kali menghadapi musuh di medan jihad. Sarana yang mutlak harus digunakan oleh kaum Muslimin jika mereka ingin memetik kemenangan.
Bagaimana kaum musyrikin yang berjumlah banyak itu bisa terkalahkan, setelah kaum muslimin menunjukkan keteguhan, kesabaran, dan kesungguhan dalam meminta pertolongan kepada Allah azza wa jalla.
Dapat kita baca dalam penjelasan Allah azza wa jalla di dalam firman-Nya,
“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Alloh, (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin taufan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan Alloh Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. Yaitu ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lari perlihatanmu dan hatimu naik mendesak sampai ke tenggorokkan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam macam purbasangka .. (sampai dengan firman Allah), “Dan Alah yang menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereaka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang Mukmin dari peperangan . Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.“
(QS al-Ahzab : 9-25)