Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Q.S. An-Nur Ayat 12 (24:12):
لَوْلَآ اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بِاَنْفُسِهِمْ خَيْرًاۙ وَّقَالُوْا هٰذَآ اِفْكٌ مُّبِيْنٌ
Artinya: Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata".
Perintah untuk tabayyun juga tergambar dalam hadis riwayat Muslim:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قال : كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا، أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ (رواه مسلم)
Artinya: "Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, "Cukuplah seseorang (dianggap) berdusta jika ia menceritakan semua yang ia dengar." (HR. Muslim).
Sesuai dengan apa yang dikatakan Imam al-Munawi rahimullah, bahwa: "Jika seseorang tidak memastikan kebenaran suatu berita yang ia dengar ataupun yang ia bawa (maka ia di anggap pendusta, sebab biasanya suatu berita yang ia dengan terkadang benar dan terkadang dusta. Maka jika seseorang menyampaikan semua yang ia dengar maka pastilah ia berdusta".
Maka sebaiknya umat muslim dalam menyikapi sebuah informasi, jangan dulu terburu-buru untuk membagikannya kepada orang lain sebelum menelusuri atau meneliti kebenaran dari informasi tersebut. Sebaiknya masyarakat melakukan tabayyun terlebih dahulu demi menghindari persebaran informasi yang bohong. Terdapat langkah-langkah untuk melakukan tabayyun dalam rangka menyikapi berita hoax, di antaranya adalah: -Tidak tergesa-gesa, tetap tenang ketika menerima informasi baru. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.
تَّأَنِّى مِنَ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
"Sikap pelan-pelan itu dari Allah, dan sikap tergesa-gesa itu dari setan." (HR. Al-Baihaqi dari Anas bin Malik radhiyallaahu'anhu, Ash-Shahihah: 1795).
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, ketika menjumpai suatu informasi atau berita penting untuk mengecek kebenaran informasinya dengan mencari atau menelusuri informasi serupa. Penting untuk memeriksa sumber dari informasi yang diperoleh. Oleh karenanya ketika menjumpai suatu informasi hendaknya mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu sebelum membagikannya.
Perkembangan teknologi di era digital telah berkembang pesat. Perkembangan ini memberikan berbagai kemudahan kepada kehidupan manusia seperti kemunculan teknologi AI yang memudahkan manusia dalam berbagai bidang seperti membuat desain, menentukan keputusan, dan menyelesaikan permasalahan. Namun AI dapat disalahgunakan untuk menciptakan materi dari berita bohong. Dengan AI berita bohong dapat dibuat seakan-akan mirip seperti berita asli. AI dapat digunakan untuk menciptakan artikel berita palsu, video, bahkan gambar hoax yang mirip dengan konten aslinya. Hal ini menjadikan hoax sebagai suatu kekhawatiran baru di era digital ini karena peredarannya yang cepat.