Mohon tunggu...
Kay s Lady
Kay s Lady Mohon Tunggu... Guru - SMP NEGERI 1 BANDUNG

Cerita dalam puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencarimu

18 Juli 2023   21:51 Diperbarui: 18 Juli 2023   21:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan

aku lelah

terseok-seok mencarimu, terus menyusuri setapak yang tak ada ujung, hingga ujung kukuku patah

Tuhan

aku menangis

menatapmu, matamu menangis

tidak ada hamba yang diciptakantanpa tujuan

Lalu aku basuh keningku

berhenti sesaat di antara kaki yang rapuh

berlutut karena pasrah

Kutatap lagi lebih dekat

Melihatmu ada di dalam hati

sedang erat kudekap

namun kaki dan mata terus mencari tanpa henti hingga lelah tidak dapat

Rupanya engkau disini Ya Robb

menyelimuti hati

mata takkan melihat jika dunia menilaukannya

sangat jauh diterawang, hingga sulit membayangkan apalagi meraba kasih yang rata di rahmatMu

Aku kemarin berputar-putar pada kemunafikan

menggulung lidah agar tak patah oleh keadaan

rupanya keadaan adalah kenyataan yang lebih nikmat dengan kesadaran

Aku kemarin menari diatas mimpi yang berharap kupegang rupanya hanya kiasan

dunia

nyaris tak berirama datak jantungku hanya memikirkan fana semata

Aku mencariMu, berteriak memanggilMu

izinkan aku menyentuhMu

dari lantunan do'a hingga dzikir tanpa bilangan tanpa harap balasan

Sesungguhnya tiada makna aku tanpaMu

maka jangan sesarkan mataku, kakiku, hingga hatiku

Sesungguhnya tiada daya diriku tanpaMu

maka tempatkanlah aku di sisi yang Engkau rahmati 

Mantapkanlah namaMu di dadaku

karna Engkaulah Sang Pembolak balik hati

bantu aku memunguti istikomah yang berserakan diterpa terik matahari yang menyapa dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun