Kala petang menyelimuti bayang
Tangan pun tak bermasa
Denting lagu itu bergema
Memaksa siapa saja tak suka
Pepohonan pun mengayuh perang
Siapakah?
Siapa pemilik maha kerusakan itu?
Wahai, air yang jatuh
Tahukah di mana mulut tanpa akal itu?
Makhluk Tuhan pun berdesir memberi jarak
Berharap suara tak lagi kuat
Sementara gema semakin bersemangat
Hingga pemberdaya sekarat
Meski angin membangunkan peradaban
Lirik itu meracuni permukaan perjuangan
Anala pun tak sudi membahu cita
Hilanglah semua
Berkah dari yang tak punyai apa-apa
Surabaya, 22 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H