Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Tikus Berdasi, Benarkah Pilihan Rakyat?

8 Desember 2018   15:01 Diperbarui: 8 Desember 2018   15:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maksudnya, saat pemerintah dengan nyamannya duduk manis menggerogoti dan menikmati uang rakyat dengan nominal di atas rata-rata justru mendapatkan hukuman yang lebih ringan. Sedangkan rakyat yang hanya melakukan pelanggaran kecil justru mendapatkan hukuman yang lebih berat.

Adanya pungli dalam pemerintahan semakin hari semakin menanjak. Pasalnya, masih banyak warga yang kehidupannya terlantar. 

Masih banyak warga yang pengangguran, masih banyak warga yang mengambil hak orang lain dengan dalih uang. Semuanya terlebih disebabkan pengaturan jalannya pemerintahan yang tidak sesuai dengan undang-undang. Pemerintah dengan bebasnya memakan uang rakyat hanya demi kepuasan diri sendiri.

Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan dengan bijak jika adanya pungli ditiadakan. Kesejahteraan masyarakat bisa tercapai. Bukan hanya masyarakat, tetapi tatanan sistem pemerintahan harus lebih baik. Sehingga tidak ada yang namanya hutang warisan.

Sejatinya masyarakat hanya tergiur dengan janji-janji pemerintah saat kampanye. Sebagian masyarakat awam tentang politik sehingga mufakat bahwa dengan orasi paling semangat dengan janji politik bisa membawa perubahan yang lebih baik ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun