Mohon tunggu...
Kadiman Kusmayanto
Kadiman Kusmayanto Mohon Tunggu... -

I listen, I learn and I change. Mendengar itu buat saya adalah langkah awal dalam proses belajar yang saya tindaklanjuti dengan upaya melakukan perubahan untuk menggapai cita. Bukan hanya indra pendengaran yang diperlukan untuk menjadi pendengar. Diperlukan indra penglihatan, gerak tubuh bersahabat dan raut muka serta senyum hangat. Gaul !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gempabumi -- How Safe is Safe?

4 September 2009   09:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:45 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Modified Mercally Intensity (MMI) yang menunjukkan berapa besar goncangan terjadi lebih memiliki makan ketimbang Skala richter karena MMI ditentukan lokasi yangtentunya juga dipengaruhi formasi batuan dan tanah dilokasi tersebut. MMI ini bersakal I s.d X. Pada III-IV MMI disebutkan gempa dapat dirasakan, IV-V MMI gempa dirasakan tanpa potensi merusak bangunan dan V-VII terjadi gempa yang punya daya rusak gedung dan bangunan.

  • Akselerasi. Gempa menyebakan pergeseran vertikal dan lateral.Dalam pergeseran tersebut tentu kita kenal ada simpangan (displacement), kecepatan dan percepatan. Atau, populer kita sejak dibangku sekolah dengan notasi x, v dan a. Gravitasi adalah contoh percepatan (a) yang paling kita kenal. Akselerasi yang paling menjadi perhatian pada saat insinyur merancang gedung dan bangunan. Sampai akselerasi berapa gedung dan bangunan yang dirancang harus tahan. Acuan yang digunakan adalah besarnya gravitasi yaitu g. Akselerasi untuk gedung tinggi berkisar 0.15 g. Senantias ada acuan yaitu The Building Code yang disediakan departemen PU RI.

  • Bangunan pencakar langit itu menarik jika kita tengok dari sudut pandang pelajaran fisika, tepatnya mekanika saat dibangku sekolah. Ingat pendulum? Kita asik bermain, membuat model dan mengihitung besaran-besaran dari eksperimen. Tentu kita ingat besaran-besaran seperti panjang pendulum, sudut simpangan sampai frekuensi. Lebih asyik lagi kala ditengah pendulum tersebut kita pasang penghalang. Kita akan dapatkan model yang lebih kompleks, makin banyak simpul makin kompleks eksperimen kita dan semakin mengasyikkan untuk dijadikan brain excercises. Bangunan tinggi serupa dengan pendulum, namun diputar 180 derajat menjadi sebuah pendulum terbailik. Berbagai sambungan beton dan baja di gedung menjadikan pendulum kita semakin kompleks modelnya. Jika hanya simpangan kecil dan kita berikan dengan perlahan maka pendulum terbalik kita akan bergoyang harmonis. Namun jika gerakan kejut kuat dengan akselreasi besar yang kita berikan maka pendulum terbalik kita akan hancur berantakan.

    Aman 100% itu hanya milik Sanga Pencipta.

    Mari kita siaga :

    a. Sudah tertata rapih dan terpasang dengan stabil dan kokohkah baranga-barang sekitar kita?

    b. Sudah tersediakah jalan darurat horisontal dan vertikal untuk bergerak cepat ke tempat aman?

    c. Sudah tersediakah tanda-tanda menuju tempat evakuasi?

    d. Sudah adakah temoat evakuasi disekitar kita?

    e. Mari berlatih (evacuation drill), berlatih dan berlatih menghadapi bencana agar Siap dan Siaga?

    -- ngabuburit yuk --

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun