Dari pengalaman itu memang saya menangkap kesan bahwa wajar pandangan umum masyarakat terhadap anggota DPR itu yang semakin berjarak. Apalagi kalau anggota legislatif di tingkat provinsi dan pusat. Sulit sekali kalau mau bertemu dengan mereka. Prinsip tawasul atau pintu akses melalui TA atau asprinya memang menjadi kunci pembuka. Tanpa mengenal baik dengan mereka, jangan mimpi bisa menembusnya.
Untuk para TA di gedung wakil rakyat yang terhormat, semoga saja mereka lebih diberikan kecerdasan emosional dalam menerima rakyat yang berkunjung ke wakilnya. Saya yakin mereka cerdas secara intelektual, tapi secara emosional dan sosial mereka perlu diberikan pelatihan lagi...
Tapi saya bersyukur masih dipertemukan dengan tipikal TA seperti Kang Harja Saputra dan Teh Eem, yang masih menerima saya dengan hangat dan mencerahkan. Satu hal, hindari prasangka dan su'udzhan jika ada rakyat yang berkunjung ke ruangan wakilnya, jangan dipersepsikan ingin minta bekel pulang atau sesuatu yang sifatnya materi atau bantuan. Sebagai sesama pejuang di jalan politik Bintang Sembilan saya berharap para TA di lantai 18 untuk lebih bisa melayani rakyat dengan lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H