Poin penting di sini adalah bahwa ketika kita memilih untuk bersikap baik, hasilnya bisa berdampak secara luas, tidak hanya bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Kita menjadi lebih bahagia dan lebih berhasil karena kata-kata baik yang kita sampaikan menciptakan ikatan yang kuat.
Sebaliknya, ketika kita berperilaku buruk, kita hanya menimbulkan permusuhan yang berujung pada kerugian bagi semua pihak. Kita perlu ingat bahwa kehidupan ini bukanlah kompetisi untuk saling menjatuhkan, tetapi kesempatan untuk saling membantu. Mari kita pilih untuk memperlakukan orang lain dengan hormat, membangun lingkungan yang positif, dan memelihara hubungan yang bermanfaat.
Akhir kata, "Mulutmu Harimaumu, mulutmu kuburanmu" adalah pengingat bahwa setiap kata yang kita ucapkan memiliki konsekuensi yang besar. Menghina orang lain tidak hanya menyakiti perasaan mereka, tetapi juga bisa merusak diri kita sendiri.Â
Oleh karena itu, mari kita tanamkan komitmen untuk berbicara dengan bijak dan membangun, karena setiap kata dapat menjadi benih yang tumbuh menjadi pohon kebaikan atau sebaliknya, keburukan. Pilihan ada di tangan kita, dan yang terpenting adalah bertindak dengan hati-hati dan penuh rasa hormat. Semoga kita senantiasa bisa menjaga lisan kita dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI