Noorlela
Pentigraf Kusfandiari MM Abu Nidhat
Namanya Noorlela. Ia salah satu alumni pesantren yang dibangun di sisi bantaran sungai. Bersama alumni lainnya, ia pernah terkenal sebagai kelompok santri yang bisa membangkitkan semangat para santri berikutnya.Â
Salah satu di antaranya, ialah Noorlela jadi santri yang mampu mengemas Haflah Akhirussanah yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.Â
Ada dua macam acara, yaitu Malam Haflah Akhirussanah dan Ziarah Antarpesantren. Acara  haflah akhirussanah yang digelar difokuskan pada  pelepasan para santri yang sudah menamatkan pendidikan di Kelas Unggulan. Acara berlangsung meriah tetapi khidmat.Â
Sejumlah tamu undangan, termasuk wali santri mulaikelas 7 sampai 9 turut hadir dalam acara tersebut. Puluhan santri diwisuda oleh Pengasuh Pesantren.Â
Karena sukses menggelar acara yang "spektakuler", ia pun direkrut jadi ustadzah di pesantren yang bersangkutan. Sedangkan alumni lainnya, kembali ke kampung halamannya guna mengamalkan ilmunya yang mereka terima di pesantren.
Tahun-tahun berikutnya, Noorlela malah jadi kordinator Ziarah Antarpesantren. Rute hanya perjalanan hanya di Jawa Timur. Sedangkan Ustadz Mungim sebagai imam ziarah. Ia berlangganan dengan Bus Mitra Marga Tech dengan Seat High Desk-nya. Jaminan kenyamanan sepanjang perjalanan.Â
Soal biaya kontribusi jangan ditanya kepada siapapun. Yang penting dijamin puas antara biaya yang dikeluarkan dan fasilitas yang dinikmati.Â
Seperti biasanya, seluruh peserta ziarah harus berkumpul di pesantren, berangkat pada pukul 06.30 tepat. Ziarah dari pesantren yang satu ke pesantren lainnya berjalan dengan lancar. Perjalanan ditempuh tiga hari dua malam.
Tiba di salah satu pesantren di Lamongan. Suasana begitu akrab. Seluruh santri yang berziarah harus benar-benar bisa menjalin silaturrahiim sebagaimana layaknya muslim dan muslimah itu bersaudara. Dan yang lebih mencengangkan, Noorlela ternyata sudah cukup lama bertaaruf dengan Noorsaliim, anak laki-laki pimpinan pesantren Badranahaya.Â