Mohon tunggu...
kusfandiari abu nidhat
kusfandiari abu nidhat Mohon Tunggu... Editor - Mengekspresikan Diri dengan Berbagai Cara

Sembilan belas tahun di Mojokerto, satu tahun di Surabaya, dan empat puluh tahun lebih di Ngawi. Hidup itu mengalir. Mengikuti irama, menangkap segala makna, dan menikmati. Memberi manfaat bagi sesama, tanpa batas dan sebisa mungkin. Peduli, kritis, dan mencarikan solusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjelang Tenggat

16 November 2021   07:57 Diperbarui: 16 November 2021   07:58 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jemari cahaya menerobos kaca jendela

menerpa wajah jingga lembayung

kau tak berdaya dan terhuyung

sudah berapa lamakah tertidur

tak ada tanda-tanda terjaga

perjalanan diammu membuat terlena

meniti tak kasat mata

siluet ranting kering jatuh di dinding

menyatu garis tipis di kening

tergambar semua telah kau rampungkan

empat hari menjelang tenggat

Ngawi, 20211109.14430404.06.32

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun