Mohon tunggu...
KURNIAWATI AGUSTIN
KURNIAWATI AGUSTIN Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Nulla Aetas Ad Discendum Sera"

Legal Research Assistant

Selanjutnya

Tutup

Hukum

IQ Jongkok Sumber Kehancuran Negara

6 Juni 2024   21:44 Diperbarui: 15 Juni 2024   22:00 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.kompasiana.com/kurniawatiagustin0142

Masyarakat semakin bodoh, hal ini bukanlah sebuah penghakiman, akan tetapi ini adalah fakta global. Di dunia di mana nilai IQ terus menerus menurun dan penurunan tersebut meluas baik di negara maju maupun negara berkembang tidak terkecuali Indonesia. 

Adanya skenario yang lebih suram yaitu krisis  global, yang dapat melemahkan kapasitas umat manusia dalam memecahkan masalah dan membuat manusia tidak siap menghadapi tantangan kompleks yang ditimbulkan oleh AI, pemanasan global, dan perkembangan yang belum pernah manusia  bayangkan.

 Secara lebih luas, rata-rata skor IQ suatu negara tidak hanya dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dan inovasi ilmiah. Namun juga potensi berakhirnya kemajuan di semua bidang lainnya, yang pada akhirnya akan mengarah pada berkurangnya terobosan ilmiah, perekonomian yang stagnan, dan meredupnya masa depan kolektif masyarakat secara umum.

Menurut laporan World Population Review 2024, Rata-rata IQ masyarakat Indonesia jauh di bawah rata-rata IQ penduduk dunia, yaitu antara 85 hingga 115. Rata-rata IQ masyarakat Indonesia adalah 78,49, angka ini menempatkan Indonesia  pada peringkat yang rendah, yaitu di peringkat ke-129 dari 197 negara yang diuji.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh World Population Review 2024 tersebut, rendahnya skor IQ masyarakat Indonesia dapat menandakan adanya kendala dalam pengembangan pendidikan. Hal ini membutuhkan upaya bersama dari pemerintah, sekolah, keluarga, serta masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi berbagai faktor yang dapat menghambat perkembangan kognitif, Indonesia diharapkan  dapat meningkatkan skor IQ dan mencapai kemajuan di berbagai bidang.

Masyarakat Indonesia memiliki IQ rata-rata terendah di Asia Tenggara, hal ini merupakan salah satu penyebab masyarakat Indonesia sangat mudah untuk diadu domba, mudah berselisih paham serta mudah diarahkan untuk mendukung suatu hal yang salah. Sumber fundamental masalah  masyarakat Indonesia sangat mudah  diarahkan untuk mendukung sesuatu yang salah, permisif dan cenderung pragmatis terhadap Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme  adalah karena rendahnya skor IQ masyarakatnya.

Rendahnya skor IQ masyarakat Indonesia akan menjadi masalah dalam menghadapi kompleksnya permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Ada banyak sekali permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, literasi digital yang rendah, kasus kekerasan dan fanatisme kelompok maupun golongan intoleran, tingkat stunting yang tinggi serta berbagai permasalahan yang dapat menghambat kemajuan bangsa. Sehingga wajar saja apabila orang Indonesia masih terpapar isu-isu Hoax, mudah di adu domba dan berkepala panas dalam merespon sesuatu. Ada beberapa indikasi dari rendahnya IQ masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1.Kerentanan terhadap Misinformasi: Masyarakat dengan IQ rendah mungkin merasa lebih sulit untuk mengevaluasi secara kritis kredibilitas sumber informasi, sehingga membuat masyarakat lebih rentan untuk mempercayai informasi yang salah atau menyesatkan.

2.Kesulitan dalam Pemecahan Masalah: Masyarakat mungkin kesulitan untuk memecahkan masalah yang kompleks, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan mengembangkan solusi yang efektif, sehingga menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk.

3.Fleksibilitas Kognitif yang Terbatas: Dengan berkurangnya kemampuan untuk mengadaptasi pemikiran masyarakat terhadap informasi baru dan berubah, masyarakat mungkin menunjukkan pola berpikir yang kaku, sehingga sulit untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru atau belajar hal baru.

Studi empiris menemukan bahwa masyarakat intelektual, yaitu masyarakat yang memiliki IQ tinggi, berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan sosial ekonomi dan kemajuan teknologi di tingkat nasional dibandingkan dengan masyarakat yang berkemampuan rata-rata. Skor IQ seseorang dapat mencerminkan kualitas pendidikan serta sumber daya yang tersedia di wilayah geografis masyarakat itu tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun