Mohon tunggu...
Kurniawati
Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

🌻

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation" oleh Mary Ainsworth (1978)

19 Januari 2025   17:55 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:54 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak dengan pola keterikatan menghindar menunjukkan perilaku yang kurang terikat atau tidak terlalu bergantung pada ibu mereka. Ketika ibu meninggalkan ruangan, anak-anak ini biasanya tidak menunjukkan reaksi emosional yang kuat, dan mereka cenderung tidak mencari kenyamanan ketika ibu mereka kembali. Mereka mungkin terlihat lebih fokus pada orang asing atau lingkungan sekitar mereka daripada ibu mereka sendiri.

Pola keterikatan menghindar seringkali terjadi pada anak-anak yang merasa bahwa pengasuh mereka tidak responsif terhadap kebutuhan emosional mereka. Anak-anak ini mungkin belajar untuk tidak mengandalkan ibu mereka dalam situasi yang penuh tekanan dan memilih untuk menghindari atau menanggapi dengan dingin saat menghadapi ketegangan emosional.

Attachment Insecure-Ambivalent/Resistant (Ambivalen/Terganggu)

Anak-anak dengan pola keterikatan ambivalen atau terganggu menunjukkan reaksi yang sangat cemas ketika ibu mereka pergi dan sering kali tidak dapat merasa tenang atau nyaman ketika ibu mereka kembali. Anak-anak ini mungkin berusaha mendekatkan diri pada ibu mereka, tetapi pada saat yang sama mereka juga menunjukkan perasaan marah atau frustrasi karena ibu mereka pergi. Mereka mungkin merasa bingung atau terombang-ambing, tidak tahu apakah mereka harus mencari kenyamanan atau marah.

Pola ini menunjukkan ketidakstabilan dalam hubungan antara anak dan pengasuh, yang bisa terjadi jika ibu tidak konsisten dalam respons terhadap kebutuhan anak. Anak-anak dengan keterikatan ambivalen sering kali merasa bingung atau tidak yakin apakah mereka dapat mengandalkan pengasuh mereka, yang mengarah pada kebingungan emosional yang lebih besar.

Signifikansi Penemuan Ainsworth

Penelitian Ainsworth memberikan bukti empiris yang kuat untuk teori keterikatan yang dikembangkan oleh John Bowlby. Ainsworth mengungkapkan bahwa pola keterikatan yang terbentuk pada masa bayi dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak-anak di masa depan. Anak-anak dengan keterikatan aman cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, kemampuan untuk menjalin hubungan yang sehat, dan kemampuan untuk mengatasi stres. Sebaliknya, anak-anak dengan keterikatan menghindar atau ambivalen mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun hubungan yang stabil dan menghadapi tantangan emosional.

Selain itu, penelitian Ainsworth mengilustrasikan betapa pentingnya peran ibu atau pengasuh utama dalam membentuk dasar kepercayaan anak. Keterikatan yang aman pada masa bayi tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan emosional yang sehat.

Artikel Mary Ainsworth, "Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation" (1978), merupakan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang bagaimana hubungan awal dengan pengasuh membentuk pola perilaku anak. Penemuan Ainsworth mengenai tiga pola keterikatan—aman, menghindar, dan ambivalen—menunjukkan betapa pentingnya responsifitas pengasuh terhadap kebutuhan emosional anak. Penelitian ini tidak hanya memperkaya teori keterikatan, tetapi juga memberikan wawasan yang berguna untuk meningkatkan praktik pengasuhan da

n dukungan sosial terhadap perkembangan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun