Mohon tunggu...
Kurniawati
Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

🌻

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation" oleh Mary Ainsworth (1978)

19 Januari 2025   17:55 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

"Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation" oleh Mary Ainsworth (1978)

Mary Ainsworth adalah seorang psikolog asal Amerika yang terkenal dengan kontribusinya dalam mengembangkan teori keterikatan (attachment theory), khususnya melalui penelitian yang dikenal dengan "Strange Situation Procedure". Penelitiannya yang dipublikasikan pada tahun 1978 dalam artikel berjudul "Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation" memberikan wawasan yang sangat penting mengenai cara anak-anak mengembangkan pola keterikatan terhadap ibu atau pengasuh utama mereka. Artikel ini juga menunjukkan bagaimana pola keterikatan tersebut berpengaruh terhadap perilaku anak-anak di masa depan.

Tujuan Penelitian dan Metode yang Digunakan

Ainsworth melakukan penelitian untuk mengamati dan mengidentifikasi pola-pola keterikatan yang berbeda pada bayi usia 12 hingga 18 bulan. Penelitian ini dikenal dengan nama Strange Situation Procedure, yaitu serangkaian prosedur eksperimental yang melibatkan serangkaian pemisahan dan reuni antara anak dan ibu mereka. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menilai bagaimana anak-anak merespons perpisahan sementara dari ibu mereka, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan ibu mereka ketika bertemu kembali setelah perpisahan.

Prosedur Strange Situation terdiri dari delapan langkah yang dirancang untuk menciptakan situasi yang menegangkan, di mana ibu dan anak berada di ruangan bersama seorang peneliti asing. Pada langkah pertama, anak bersama ibu mereka di ruangan, diikuti dengan kedatangan orang asing. Kemudian, ibu meninggalkan ruangan, meninggalkan anak bersama orang asing. Setelah itu, ibu kembali ke ruangan, dan anak-anak diamati untuk melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap reuni dengan ibu mereka. Proses ini diulang dengan cara yang terstruktur untuk mengukur berbagai jenis respons yang mungkin muncul.

Tiga Pola Utama Keterikatan

Dari hasil penelitian ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama keterikatan yang muncul di kalangan anak-anak berdasarkan respons mereka terhadap pemisahan dan reuni dengan ibu. Ketiga pola ini adalah:

Attachment Secure (Aman)

Anak-anak dengan pola keterikatan aman menunjukkan kepercayaan yang tinggi pada ibu mereka. Mereka merasa nyaman menjelajah lingkungan ketika ibu mereka hadir, tetapi mereka menjadi cemas saat ibu mereka meninggalkan ruangan. Begitu ibu mereka kembali, anak-anak ini menunjukkan kegembiraan dan merespons dengan positif, seperti pergi menuju ibu dan mencari kenyamanan. Anak-anak yang memiliki pola keterikatan aman cenderung memiliki ikatan yang stabil dan konsisten dengan pengasuh mereka, yang memberi mereka rasa aman untuk mengeksplorasi dunia luar.

Anak-anak dengan keterikatan aman menganggap ibu mereka sebagai "secure base", yaitu sebagai tempat perlindungan yang dapat diandalkan ketika mereka merasa terancam atau cemas. Pola ini mencerminkan hubungan yang sehat dan responsif antara anak dan ibu, di mana ibu memberikan perhatian yang cukup dan merespons kebutuhan emosional anak dengan cara yang sensitif.

Attachment Insecure-Avoidant (Menghindar)

Anak-anak dengan pola keterikatan menghindar menunjukkan perilaku yang kurang terikat atau tidak terlalu bergantung pada ibu mereka. Ketika ibu meninggalkan ruangan, anak-anak ini biasanya tidak menunjukkan reaksi emosional yang kuat, dan mereka cenderung tidak mencari kenyamanan ketika ibu mereka kembali. Mereka mungkin terlihat lebih fokus pada orang asing atau lingkungan sekitar mereka daripada ibu mereka sendiri.

Pola keterikatan menghindar seringkali terjadi pada anak-anak yang merasa bahwa pengasuh mereka tidak responsif terhadap kebutuhan emosional mereka. Anak-anak ini mungkin belajar untuk tidak mengandalkan ibu mereka dalam situasi yang penuh tekanan dan memilih untuk menghindari atau menanggapi dengan dingin saat menghadapi ketegangan emosional.

Attachment Insecure-Ambivalent/Resistant (Ambivalen/Terganggu)

Anak-anak dengan pola keterikatan ambivalen atau terganggu menunjukkan reaksi yang sangat cemas ketika ibu mereka pergi dan sering kali tidak dapat merasa tenang atau nyaman ketika ibu mereka kembali. Anak-anak ini mungkin berusaha mendekatkan diri pada ibu mereka, tetapi pada saat yang sama mereka juga menunjukkan perasaan marah atau frustrasi karena ibu mereka pergi. Mereka mungkin merasa bingung atau terombang-ambing, tidak tahu apakah mereka harus mencari kenyamanan atau marah.

Pola ini menunjukkan ketidakstabilan dalam hubungan antara anak dan pengasuh, yang bisa terjadi jika ibu tidak konsisten dalam respons terhadap kebutuhan anak. Anak-anak dengan keterikatan ambivalen sering kali merasa bingung atau tidak yakin apakah mereka dapat mengandalkan pengasuh mereka, yang mengarah pada kebingungan emosional yang lebih besar.

Signifikansi Penemuan Ainsworth

Penelitian Ainsworth memberikan bukti empiris yang kuat untuk teori keterikatan yang dikembangkan oleh John Bowlby. Ainsworth mengungkapkan bahwa pola keterikatan yang terbentuk pada masa bayi dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak-anak di masa depan. Anak-anak dengan keterikatan aman cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, kemampuan untuk menjalin hubungan yang sehat, dan kemampuan untuk mengatasi stres. Sebaliknya, anak-anak dengan keterikatan menghindar atau ambivalen mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun hubungan yang stabil dan menghadapi tantangan emosional.

Selain itu, penelitian Ainsworth mengilustrasikan betapa pentingnya peran ibu atau pengasuh utama dalam membentuk dasar kepercayaan anak. Keterikatan yang aman pada masa bayi tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan emosional yang sehat.

Artikel Mary Ainsworth, "Patterns of Attachment: A Psychological Study of the Strange Situation" (1978), merupakan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang bagaimana hubungan awal dengan pengasuh membentuk pola perilaku anak. Penemuan Ainsworth mengenai tiga pola keterikatan—aman, menghindar, dan ambivalen—menunjukkan betapa pentingnya responsifitas pengasuh terhadap kebutuhan emosional anak. Penelitian ini tidak hanya memperkaya teori keterikatan, tetapi juga memberikan wawasan yang berguna untuk meningkatkan praktik pengasuhan da

n dukungan sosial terhadap perkembangan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun