Mohon tunggu...
Kurniawati
Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

🌻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Empati Martin Hoffman: Memahami Proses Perkembangan Empati pada Anak

18 Januari 2025   22:30 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Empati Emosional yang Terkoordinasi (Usia 4 hingga 6 Tahun)

Pada usia 4 hingga 6 tahun, anak mulai mengembangkan empati yang lebih terkoordinasi dan terstruktur. Pada tahap ini, anak tidak hanya merasakan perasaan orang lain, tetapi mereka juga mulai memahami bahwa perasaan tersebut dapat dipengaruhi oleh situasi dan konteks tertentu. Anak-anak di tahap ini dapat merasakan kebahagiaan orang lain ketika melihat mereka tertawa atau merasakan kesedihan saat orang lain menangis. Mereka juga mulai menunjukkan dorongan untuk membantu, misalnya dengan menghibur teman yang sedang sedih.

Empati Moral (Usia 7 Tahun ke Atas)

Pada usia yang lebih besar, sekitar usia 7 tahun dan seterusnya, empati anak berkembang menjadi lebih kompleks dan mencakup pemahaman yang lebih mendalam tentang moralitas dan keadilan. Pada tahap ini, anak tidak hanya memahami perasaan orang lain, tetapi juga mulai mengaitkan perasaan tersebut dengan prinsip-prinsip moral seperti kebaikan, keadilan, dan rasa hormat. Mereka dapat mengidentifikasi ketidakadilan dan merasa terdorong untuk bertindak dengan cara yang mendukung kesejahteraan orang lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati

Proses perkembangan empati tidak hanya bergantung pada usia anak, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, antara lain:

Interaksi Sosial

Interaksi dengan orang tua, keluarga, dan teman sebaya memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan empati. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan perhatian cenderung memiliki kemampuan empatik yang lebih tinggi. Misalnya, orang tua yang menunjukkan perhatian terhadap perasaan anak dan mengajarkan tentang pentingnya menghargai perasaan orang lain akan membantu anak mengembangkan kemampuan empati yang lebih baik.

Pengalaman Emosional

Pengalaman pribadi yang dialami oleh anak juga dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memahami perasaan orang lain. Anak yang sering mengalami empati atau dihadapkan pada situasi di mana mereka melihat orang lain mengalami penderitaan atau kesulitan akan lebih cenderung mengembangkan rasa empati yang lebih dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun