Mohon tunggu...
Kurniawati Hasjanah
Kurniawati Hasjanah Mohon Tunggu... Editor - Profitez de votre journée!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Go where you find peace and feel more alive.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Lagi Hype, Sensasi Makan ala Sultan di Ketinggian 50 Meter Langit Jakarta

30 Maret 2022   18:00 Diperbarui: 30 Maret 2022   18:01 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lounge in the sky - dok Pribadi.

Lounge in the sky kini menjadi viral di Indonesia. Bukan tanpa alasan, tempat kuliner ini menawarkan sensasi makan ala Sultan di ketinggian 50 meter langit Jakarta. Kira-kira kamu berani enggak nih?

Well, beberapa waktu lalu saya diberikan kesempatan untuk mencoba makan di sini.

Buat yang fobia ketinggian, sebaiknya jangan nekat mencobanya karena kaki akan gemeteran seperti saya.

Untuk mencoba makan di sini, sebenarnya kamu harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Tetapi, kemarin itu saya mendapatkan undangan khusus karena jurnalis (ehehe).

Oiya, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi pengunjung di sini, di antaranya pengunjung wajib tak memiliki riwayat penyakit jantung, darah tinggi, hingga sedang tidak hamil.

Selain itu, usia pengunjung minimal 17 tahun ke atas dengan berat maksimal 150 kg dan tinggi minimum 135 cm.

Ketika akan menaiki wahana ketinggian itu, kamu harus antre bersabar karena setiap satu sesi terbang itu hanya bisa mengangkut sekitar 20-30 pengunjung.

Sebelum menaikinya, pengunjung wajib menandatangani formulir kesediaan menjadi langkah pertama sebelum masuk ke tenda yang akan menjadi tempat menunggu giliran sebelum mengudara.

Form itu menekankan jika pengunjung memahami risiko dan bersedia menerima risiko dari menaiki wahana tersebut.

Untuk keamanannya, pihak Lounge in the sky mengklaim menggunakan standar TÃœV SÃœD; organisasi internasional asal Jerman yang memvalidasi keselamatan dari segala macam produk, demi melindungi baik manusia maupun lingkungan dari bahaya.

Kemudian, mereka menggunakan telescopic boom crane seberat 300 ton asal Eropa yang digunakan untuk mengangkat platform Lounge in The Sky Indonesia tersebut.

Ketika giliran naik tiba, petugas memanggil pengunjung dan mengarahkan kursi yang telah disiapkan. Kemudian, kru darat akan memasangkan harness atau tali pengaman. Mereka juga memastikan tali itu longgar atau tidak jika sudah dipasang demi keamanan.

Setelah dipastikan aman, saatnya mengudara di langit Jakarta.

Saat itu kebagian duduk di sebelah kanan dengan goyangan lebih kencang dirasakan karena kena angin malam. Posisi ini juga membuat saya deg-degan dan harus fokus untuk menghabiskan makan hingga akhirnya kembali ke darat dengan selamat.

Beruntungnya, wahana ini akan berputar 360 derajat secara bertahap. Dengan begitu, pemandangan yang dilihat akan berbeda-beda setiap waktu dan menu.

Makanan Lounge In The Sky

Dengan harga yang ditawarkan mulai Rp1,6 juta sampai Rp3,7 juta per orang, makanan yang diberikan pun berbeda-beda. Tetapi yang pasti, mereka menyediakan makanan yang segar loh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun nih, paket standar di resto ini cuma menyediakan empat menu santap malam dan minuman yang bisa diisi ulang. Ada juga paket bisnis menawarkan lima menu makan malam, dua minuman selamat datang, prioritas untuk naik lebih dulu.

Menu lounge in the sky - dok Pribadi.
Menu lounge in the sky - dok Pribadi.
Selain itu, ada juga paket eksekutif memberikan ekstra layanan dengan hadiah spesial bagi tamu untuk dibawa pulang serta tiket menginap di Artotel Mangkuluhur untuk dua orang.

Ketika mencobanya, saya mendapatkan beberapa hidangan yang terdiri dari menu pembuka, menu utama dan penutup.

Yang saya ingat, saya mencoba appetizer dengan menu caesar salad yang segar.

Menu lounge in the sky - dok pribadi.
Menu lounge in the sky - dok pribadi.
Ada juga olahan daging yang masih panas dan dagingnya terasa juicy.

Puas dengan hidangan utama, white chocolate mango lava menjadi menu terakhir di malam itu. Rasa manis asam dari hidangan mengiringi kami mendarat dengan mulus. Waktu sejam akhirnya selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun