Selain itu, ada juga guiding block atau jalan pemandu di area luar dan dalam stasiun. Hal ini tentu  membantu para penyandang disabilitas.Â
Kini tersedia juga tempat duduk yang terbuat dari besi putih. Sehingga pengguna KRL bisa duduk dengan posisi setengah bersandar.Â
Kemudian, terdapat rambu atau papan petunjuk arah untuk memudahkan pengguna KRL tidak bingung atau tersesat.Â
Juga ada underpass atau terowongan penyebarangan orang di bawah tanah agar lalu lintas kereta tidak terganggu.
Tak hanya itu, KRL Commuter Line juga memprioritaskan bagi penumpang hamil, lansia dan orangtua yang membawa anaknya.Â
Seringkali petugas meminta kesadaran penumpang untuk memberikan tempat duduk kepada mereka yang lebih membutuhkan. Tetapi, sayangnya kadang masih ada aja penumpang yang pura-pura tidur ketika dimintai kursinya tersebut.Â
Atau ada juga yang pura-pura tidak mendengar alias dianggap angin lalu saja. Mungkin diperlukan sosialisasi yang lebih masif untuk meningkatkan kesadaran penumpang mengenai penumpang prioritas.
Dengan berbagai pembenahan yang dilakukan KRL Commuter Line, menurut saya boleh saja tarif dinaikkan. Asalkan pelayanan dan fasilitasnya lebih baik lagi.Â
Sebaiknya juga pihak KRL mempertimbangkan penambahan gerbong saat jam sibuk berangkat dan pulang kantor agar tidak terjadi desak-desakkan di stasiun.Â
Selain itu, alangkah baiknya jika terdapat layanan parkir kendaraan dalam stasiun gratis dan membuat aplikasi yang bisa mengetahui jadwal dan posisi kereta yang akurat. Selama ini, aplikasi yang ada masih sering telat jadwal kereta tibanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H